Spirit of Aqsa, Palestina- Rumah Sakit Indonesia di Gaza menjadi Rumah sakit pertama yang menyaksikan pemadaman listrik. Hal itu terjadi setelah 17 hari serangan brutal penjajah Israel di Jalur Gaza.

Penjajah Israel menerapkan blokade total di Jalur Gaza. Para penjajah menutup perbatasan Rafah, yang berarti pasokan bahan bakar untuk genset/ listrik habis. Obat-obatanuntuk korban luka juga sudah menipis.

Dinas kesehatan di Gaza memangil masyarakat International untuk menekan Israel supaya pasokan BBM, Obat-obatan, Air, dan makanan di izinkan masuk ke Gaza.

Setelah RS Indonesia, puluhan RS terancam kehabisan BBM dan bisa mengakibatkan bencana kesehatan di Gaza. hal iut juga bisa membuat RS di Gaza menjadi kuburan masal, sebab ada ribuan pasien luka-luka yang mayoritas anak-anak dan wanita.

Terkait hal ini, Hamas menyebut pemadaman listrik di Gaza merupakan kejahatan perang. Dia meminta negara-negara Arab dan Islam serta PBB menekan Israel untuk membiakan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza.

“Pemadaman listrik di rumah sakit di Indonesia merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan dan kami menyerukan kepada negara-negara Arab dan Islam serta PBB untuk segera memperbaikinya,” demikian pernyataan resmi Hamas, Selasa (24/10).

Selain itu, Hamas mengatakan, pemadaman listrik di rumah sakit Indonesia di Jalur Gaza merupakan aib bagi negara-negara yang tetap diam. Hal itu juga aib bagi negara yang berpartisipasi dalam agresi penjajah Israel dan genosida yang dilakukan terhadap rakyat Palestina.

“Kami menyerukan kepada negara-negara Arab dan Islam serta PBB untuk segera mengambil tindakan dalam menyediakan pasokan bahan bakar untuk mengoperasikan generator listrik di rumah sakit, dan kami memperingatkan terhadap konsekuensi kelalaian dalam menyediakan bahan bakar, yang berarti mengutuk semua orang yang sakit dan terluka untuk tidak menggunakan bahan bakar tersebut,” demikian Hamas.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here