Sekelompok pemukim Israel kembali menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsha pada Ahad pagi, di tengah meningkatnya aksi kekerasan mereka di berbagai wilayah Tepi Barat. Penyerbuan itu berlangsung bersamaan dengan operasi militer Israel yang terus memasuki kota-kota Palestina dan meratakan rumah-rumah warga.
Koresponden Al Jazeera melaporkan bahwa para pemukim melakukan tur provokatif di pelataran Al-Aqsha, dan sebagian di antaranya terlihat melaksanakan ritual Talmud di depan Kubah Batu, semuanya di bawah perlindungan ketat polisi Israel.
Kantor berita resmi Palestina melaporkan bahwa otoritas Israel kembali mengeluarkan keputusan pengusiran, kali ini terhadap warga Al-Quds bernama Nawaf al-Salaimeh, yang dilarang memasuki Al-Aqsha selama enam bulan. Sebelumnya, ia juga sempat diusir selama sepekan. Kebijakan ini disebut sebagai bagian dari strategi sistematis yang bertujuan menjauhkan warga Palestina (khususnya penduduk Al-Quds) dari Al-Aqsha untuk mengurangi kehadiran jamaah di dalamnya.
Selama Oktober lalu, tercatat 17 keputusan pengusiran, 16 di antaranya terkait larangan memasuki kompleks suci tersebut.
Serangan dan Penghancuran Rumah
Dua warga Palestina ditembak pasukan Israel di kota ar-Ram, utara Al-Quds. Media Palestina juga mempublikasikan rekaman yang menunjukkan pasukan Israel menyerbu kota tersebut pada Ahad malam.
Di Jenin, pasukan Israel kembali menghancurkan 24 rumah dan bangunan di dalam Kamp Pengungsi Jenin, termasuk meratakan sejumlah jalan dengan buldoser dan alat berat. Operasi ini merupakan kelanjutan dari penghancuran yang dimulai Jumat lalu. Komite populer kamp menegaskan bahwa lebih dari 1.600 rumah telah dihancurkan, dibakar, atau diledakkan sejak agresi dimulai, meninggalkan lebih dari 20 ribu warga kehilangan tempat tinggal.
Di Qalqiliya, militer Israel memasang pos pemeriksaan dadakan, menghentikan kendaraan, dan memeriksa identitas warga. Aksi itu menimbulkan kemacetan panjang di pintu masuk kota. Sementara itu, pasukan Israel juga menyerbu Sabsatah dan Aqraba di sekitar Nablus, memicu bentrokan dengan pemuda Palestina.
Laporan lain menyebut bahwa pasukan Israel menahan sejumlah pemuda di Salfit, menggeledah rumah-rumah mereka, dan merusak isi bagian dalamnya sebelum menarik diri.
Pemukim Serang Relawan Asing
Empat relawan asing terluka setelah diserang pemukim bersenjata di Desa Ain ad-Diuk, dekat Yerikho. Tiga korban berasal dari Italia dan satu dari Kanada, seluruhnya dilarikan ke rumah sakit. Para pemukim dilaporkan memasuki sebuah rumah yang digunakan relawan internasional sebagai tempat tinggal sementara dalam aksi solidaritas dengan warga Palestina.
Rekaman kamera pengawas dari kawasan Khalayil al-Luz, selatan Betlehem, menunjukkan pemukim bersenjata menyerang satu keluarga Palestina, mengepung rumah mereka, melempar batu, dan memecahkan jendela. Serangan itu menyebabkan 10 warga terluka, satu di antaranya tertembak peluru tajam.
Menurut Badan Perlawanan terhadap Tembok dan Permukiman, pemukim melakukan 766 serangan sepanjang Oktober lalu.
Sumber: Al Jazeera










