Masjid al-Aqsha adalah sebuah masjid yang menjadi sentral dalam setiap permasalahan yang terjadi di dunia Islam. Kita akan melihat dari dalam apa saja yang dimiliki dari masjid ini, dari sejarah bangunan tersebut sampai kepada hikmah yang dapat kita petik bahwa setiap jengkal yang dibangun di Masjid al-Aqsha adalah milik umat Islam hingga akhir zaman.
Pada kenyataannya, sebagian situs-situs Islam di kawasan Masjid al-Aqsha kini tinggal sejarah. Keberadaan pendudukan Yahudi di kota Al-Quds yang menjadi penyebabnya. Banyak situs-situs Islam yang diganti dengan dongeng-dongeng Yahudi yang dipaksakan keberadaannya dan diajarkan dari satu generasi ke generasi lain. Orang Yahudi beranggapan bahwa mereka mempunyai “saham” sejarah pula di kota suci tersebut. Namun anggapan ini tidak pernah terbuktikan secara geografis dan sejarah. Oleh karenanya, mereka membuat sejarah sendiri dan meletakkan situs-situsnya menggantikan situs yang sudah ada sebelumnya.
Sebagai contoh, saat ini sudah tidak ada lagi keberadaan perkampungan orang-orang Maroko (Morocco Distric) yang bertempat di sebelah barat Dinding Buraq, Masjid al-Aqsha. Tahun 1967, kawasan ini digusur dengan buldoser dan diganti dengan tempat ibadah Yahudi yang dinamakan “Tembok Ratapan” dan rumah tempat tinggal mereka.
Landmark Masjid al-Aqsha. Di kawasan Masjid al-Aqsha terdapat sekelilingnya beberapa pintu masuk, di dalamnya ada halaman yang luas, Masjid al-Qibli, Kubah ash-Shakhrah, Musala Marwani, ruwaq (lorong), kubah, masthabah (teras batu untuk menuntut ilmu), saluran air, dan lainnya. Di sisinya terdapat beberapa menara Masjid al-Aqsha. Kita akan membahas situs-situs yang ada di Masjid al-Aqsha.
- Pintu-Pintu di Masjid al-Aqsha
Masjid al-Aqsha yang luasnya 14,4 hektare mempunyai 10 pintu masuk yang sampai saat ini masih terbuka. Pintu-pintu ini terdapat di sebelah utara dan barat masjid. Ada lima pintu lainnya sudah tertutup dinding karena alasan keamanan. Berikut nama-nama pintu yang terdapat di Masjid al-Aqsha dan sejarah pembangunannya disertai gambar yang mendukung.
