Yakin Khadr Hammad, seorang anak perempuan Palestina yang dikenal aktif di media sosial, syahid pada Jumat akibat serangan udara brutal yang dilancarkan pasukan Israel di Deir al-Balah, Jalur Gaza tengah.
Kabar syahidnya Yakin cepat menyebar di berbagai platform digital, mengundang gelombang kesedihan dan kemarahan dari para aktivis serta masyarakat luas. Banyak yang mengecam tindakan Israel yang terus menyasar anak-anak di tengah agresi genosida yang telah berlangsung sejak 7 Oktober 2023.
“Yakin bukan sekadar angka. Ia adalah suara kecil yang menyuarakan harapan dari reruntuhan Gaza,” tulis salah satu pengguna media sosial.
Laporan-laporan dari lembaga HAM selama ini telah berulang kali mengungkap pembunuhan sistematis terhadap anak-anak di Gaza.
Praktik yang disebut sebagai “eksekusi tanpa pengadilan” ini dinilai sebagai pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional dan masuk kategori kejahatan perang serta kejahatan terhadap kemanusiaan.
Komite Hak Anak PBB sebelumnya juga menyoroti bahwa perang di Gaza telah menewaskan anak-anak dalam skala dan kekejaman yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Bahkan, Komisioner Jenderal UNRWA (Badan PBB untuk Pengungsi Palestina) menyebut jumlah anak yang syahid di Gaza selama perang ini telah melampaui total anak-anak yang terbunuh dalam empat tahun konflik di seluruh dunia.
Kematian Yakin bukan hanya tragedi pribadi—ia adalah cermin dari nasib ribuan anak-anak Palestina yang dibungkam sebelum sempat tumbuh. Dunia tak boleh terus menutup mata.
Sumber: Media Sosial Palestina