Spirit of Aqsa, Palestina – Warga Palestina di Jalur Gaza menjalankan ibadah puasa Ramadan di bawah bayang-bayang kesulitan ekonomi yang disebabkan oleh blokade Israel dan pandemi virus Corona Covid-19. Tingkat pengangguran di Jalur Gaza, Palestina dengan populasi hampir 2,1 juta, hampir mencapai 50% karena blokade darat, laut dan udara yang diberlakukan oleh Israel selama 15 tahun, menurut data PBB.

Wabah Covid-19 baru-baru ini juga telah menyebabkan memburuknya situasi ekonomi di wilayah tersebut. Lebih dari separuh penduduk di Jalur Gaza saat ini hidup di bawah garis kemiskinan. Terlepas dari semua kesulitan ini, orang-orang Palestina ingin pergi ke pasar untuk berbelanja untuk persiapan bulan suci.

“Kami meminta pemerintah mengambil langkah serius untuk membantu kami di masa sulit ini. Saat situasi ekonomi memburuk, wabah Covid-19 memengaruhi setiap segmen Gaza. Orang-orang melakukan yang terbaik untuk membuat anak-anak mereka bahagia,” kata Farooq Hashim Amar, salah satu pembeli, demikian dikutip dari laman aa.com.tr, Rabu (14/4).

Amar meminta negara-negara Muslim untuk memberikan bantuan kepada rakyat Gaza, Palestina. Kasus virus Corona Covid-19 mulai menumpuk dalam gelombang baru setelah Gaza mengkonfirmasi kurang dari 200 infeksi setiap hari pada awal Maret 2021.

Wilayah Palestina telah melaporkan lebih dari 81.000 kasus positif, termasuk 677 kematian hingga saat ini, menurut Kementerian Kesehatan. Sistem kesehatan Palestina, yang sudah berada dalam situasi sulit akibat blokade Israel, berada di ambang kehancuran di tengah kekurangan obat-obatan dan peralatan yang parah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here