Spirit of Aqsa | Jenin – Kamal Abu Waer (46) gugur syahid di penjara Israel pada Selasa malam (10/11). Kantor Informasi Tahanan mengatakan, ia meninggal akibat kecerobohan Zionis hingga ia terinfeksi virus Corona saat pemindahannya dari penjara Gilboa. Ia meninggal akibat kebijakan yang sengaja memperlambat pengobatan terhadap para tawanan oleh administrasi penjara.

Belakangan ini, Abu Waer menderita komplikasi pada kesehatannya, sakit parah di leher dan kepala. Ia juga sangat kurus dan berat badannya turun banyak.

Zionis mengabaikan semua permohonan pembebasannya karena kondisi kesehatannya yang sulit.

Sekitar tiga pekan yang lalu, tahanan Abu Wa’er dipindahkan ke rumah sakit “Asaf Harofiya”, di mana dia menjalani operasi untuk memasang selang yang dimaksudkan untuk memberi makan, melalui lubang bedah di perut.

Dia mengungkapkan bahwa tahanan Abu Waer menderita kanker di tenggorokan pada akhir tahun lalu 2019. Ia menjalani radioterapi setelah kelalaian medis yang disengaja oleh administrasi penjara Zionis.

Sebelum meninggal syahid tawanan Abu Waer berada di tempat yang disebut Klinik Penjara Ramla atau yang disebut para narapidana sebagai “rumah jagal” dalam kondisi yang kejam dan tidak manusiawi.

Syuhada Abu Waar (46 tahun), asal kota Qabatiya, selatan Jenin, telah ditahan sejak tahun 2003 dan dijatuhi hukuman 6 hidup dan 50 tahun penjara, Dia adalah satu dari puluhan narapidana dengan berbagai penyakit kanker.

Dengan syahidnya Abu Waer, maka jumlah syuhada dari kalangan para tawanan menjadi 226 orang.

Jumlah tawanan di penjara Zionis sekitar 4.700 orang, 41 di antaranya perempuan dan sekitar 160 anak di bawah umur, termasuk 541 yang dijatuhi hukuman seumur hidup, seperti Abdullah al-Barghouti yang memiliki hukuman tertinggi 67 kali seumur hidup dan jumlah tahanan administratif sekitar 400 orang. (Asy/pip)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here