Sebagian bantuan kemanusiaan akhirnya mulai masuk ke Jalur Gaza setelah berbulan-bulan blokade ketat. Meski Israel masih membatasi jumlah bantuan yang masuk dan tidak memenuhi kesepakatan dalam perjanjian gencatan senjata, puluhan truk bantuan kini membawa bantuan bagi warga yang telah lama hidup dalam kelaparan.

“Dengan izin Allah, kami akhirnya mulai menerima bantuan,” ujar seorang warga Gaza kepada Al Jazeera. “Saya pergi ke pasar dan bisa membeli beberapa makanan kaleng. Saya bahkan mulai melihat daging dan ayam dengan harga yang masih terjangkau, tidak seperti sebelumnya. Untuk pertama kalinya sejak berbulan-bulan, saya bisa menaruh makanan layak di meja. Anak-anak saya hari ini makan dengan baik. Alhamdulillah. Saya hanya berharap hari-hari ke depan lebih baik.”

Masuknya bantuan ini menandai kembalinya sebagian operasi badan-badan PBB di Gaza. Setelah tragedi distribusi bantuan GHF pada Mei lalu yang menyebabkan puluhan warga syahid, akses kemanusiaan sempat terhenti hampir total.

Kini, Program Pangan Dunia (WFP) kembali menyalurkan bantuan bagi sejumlah toko roti di Gaza. Setiap hari, puluhan truk membawa tepung dan kebutuhan dasar masuk ke wilayah yang porak-poranda akibat agresi militer Israel tersebut.

Namun para pemerhati kemanusiaan mengingatkan bahwa situasi masih jauh dari normal. “Hari ini warga Gaza bisa kembali membeli roti, tapi krisis kelaparan belum berakhir,” kata Direktur Jaringan LSM Palestina (PNGO) Amjad Shawa. “Beberapa truk bantuan tidak akan mampu mengatasi kelaparan massal yang telah berlangsung hampir dua tahun. Dibutuhkan komitmen internasional yang nyata dan berkelanjutan.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here