Spirit of Aqsa, Jalur Gaza- Tim Dinas Pertahanan Sipil dibantu warga Gaza memanfaatkan gencatan senjata untuk mengevakuasi jenazah syuhada sebanyak mungkin. Sejak hari pertama pembantaian, masih ada 6.000 lebih jasad syuhada yang masih tertimbun reruntuhan dan tergeletak di jalan-jalan.
Sejak dini hari, Ibrahim Al-Sadoudi telah memimpin tim dari Dinas Pertahanan Sipil di Kegubernuran Pusat Jalur Gaza untuk mengevakuasi jenazah yang terjebak di bawah reruntuhan rumah yang hancur.
Al-Sadoudi percaya gencatan senjata sementara adalah kesempatan yang baik untuk mengevakuasi sebanyak mungkin jenazah. Kerja tim bergantung pada dua hal mendasar: yang pertama adalah kehadiran “Al-Baqir”, yaitu mesin mekanis besar yang mampu menghilangkan puing-puing rumah, kedua bahan bakar yang dibutuhkan untuk mengoperasikan.
Menurut Al-Sadoudi, meskipun gencatan senjata diperpanjang sampai 10 hari tidak akan cukup mengevakuasi semua jenazah dari bawah reruntuhan. Itu karena militer teroris Israel menghancurkan 60% bangunan di Jalur Gaza dan kelangkaan bahan bakar.
Proses evakuasi jenazah tidak terbatas pada kru pertahanan sipil, karena para sukarelawan bekerja untuk mengangkut mereka dari jalan-jalan dan daerah-daerah yang dekat dengan lokasi pasukan teroris Israel.