Spirit of Aqsa, Palestina-  Surat kabar Israel, Jerussalem Post, melaporkan, sudah jelas Hamas menentukan arah perang psikologis sejak hari pertama agresi di Jalur Gaza. Sementara, Israel tertinggal jauh di belakang. 

Jerussalem Post menilai perang psikologis telah menjadi medan perang tambahan antara kedua pihak. 

Kekuataan militer yang jelas-jelas berpihak pada Israel, maka Hamas tidak punya pilihan kecuali berinvestasi lebih banyak dalam perang psikologis. Perang psikologis itu didominasi lebih banyak pembebasan tawanan dan penyatuan kembali keluarga.

Gal Yavitz, dari Departemen Ilmu Informasi di Universitas Bar-Ilan Israel, menegaskan, “Hamas memahami kelemahan Israel dan menggunakannya dengan cara yang sinis dan manipulatif.”

“Perang ini adalah perang daring yang paling meluas di dunia. Kita menyaksikan kedua belah pihak menggunakan arena elektronik dengan cara yang sangat tepat untuk berkomunikasi satu sama lain dan dengan seluruh dunia.”

Dia menambahkan, “Ada penggunaan platform digital apa pun yang memungkinkan, termasuk kamera para pejuang dan tentara, untuk menciptakan kepanikan dan menyebarkan ketakutan.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here