Delapan warga Palestina mengalami luka bakar setelah sekelompok pemukim ekstremis Israel menyerang permukiman warga di Broqin, barat Salfit, Tepi Barat yang diduduki. Demikian laporan dari Bulan Sabit Merah Palestina.
Menurut sumber warga yang dikutip Al Jazeera, puluhan pemukim menyerbu wilayah Broqin, membakar rumah-rumah dan kendaraan milik warga sipil Palestina. Api menjalar cepat, meninggalkan jejak kehancuran di tengah malam yang mencekam.
Rekaman video yang diperoleh Al Jazeera memperlihatkan detik-detik mengerikan saat rumah dan kendaraan dibakar hidup-hidup oleh para pemukim.
Faid Sabrah, Wali Kota Broqin, mengungkapkan kepada Al Jazeera bahwa penduduk kini hidup dalam ketakutan. Bahkan, tentara Israel kembali menggerebek Broqin malam ini bukan untuk menghentikan kekerasan, tapi justru untuk melindungi para penyerang.
Teror di Balik Pemburuan
Serangan brutal ini terjadi bersamaan dengan operasi militer Israel di Broqin, yang mengklaim sedang memburu pelaku penembakan pekan lalu yang menewaskan seorang pemukim dan melukai lainnya. Namun, warga menyebut apa yang terjadi hanyalah alasan untuk memperluas kekerasan dan menebar teror.
Pasukan Israel, menurut laporan warga, telah menyita beberapa rumah di Broqin dan menjadikannya pusat interogasi darurat. Sementara itu, penggeledahan dan perusakan rumah dilakukan secara membabi buta—semuanya dibungkus dalam narasi “pengamanan.”
Tepi Barat Menyala, Dunia Masih Diam
Bersamaan dengan genosida yang tengah berlangsung di Gaza, gelombang kekerasan juga kian membara di Tepi Barat dan Al-Quds. Militer dan pemukim Israel meningkatkan serangan mereka, menyebabkan setidaknya 967 warga Palestina gugur, sekitar 7.000 terluka, dan lebih dari 17.000 ditangkap, berdasarkan data lembaga-lembaga Palestina.
Apa yang terjadi di Broqin hanyalah satu dari ratusan episode kekejaman terencana yang terjadi hampir setiap hari—dan dunia terus membiarkannya.
Sumber: Al Jazeera