Spirit of Aqsa, Gaza – Para pemuda pejuang kemerdekaan Palestina di Gaza menantang ancaman penjajah Israel. Mereka meluncurkan puluhan balon api yang menyebabkan 41 kebakaran di permukiman ilegal Israel yang berada di pinggiran Jalur Gaza.

Para pejuang Gaza mulai menggunakan balon-balon itu sejak Mei 2018 lalu. Aksi tersebut merupakan salah satu rangkaian unjuk rasa yang digelar warga Palestina untuk menolak blokade Israel atas Jalur Gaza.

Peluncuran balon-balon api sempat dihentikan pada akhir Maret 2019 dengan adanya kesepakatan kemanusiaan yang dimediatori oleh Mesir, PBB dan Qatar. Kesepakatan itu  meredakan blokade di Jalur Gaza dengan kompensasi penghentian sarana kekerasan.

Pada 10 Agustus lalu, para pemuda di Jalur Gaza kembali meluncurkan balon-balon api ke wilayah yang diduduki penjajah Israel sejak tahun 1948 sebagai protes terhadap keengganan penjajah Israel untuk mencabut blokade, dan tindakan hukuman kolektif baru yang diberlakukan oleh penjajah Israel di Gaza.

Lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di Gaza mereka menderita karena tidak bisa bepergian ke luar Jalur Gaza, akibat blokade Israel yang diberlakukan selama hampir 14 tahun.

Blokade ini juga menyebabkan kemerosotan kondisi ekonomi dan kehidupan penduduk, yang menyebabkan peningkatan indikator kemiskinan dan pengangguran masing-masing mencapai 52 persen dan 50 persen. Demikian menurut statistik resmi Palestina.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here