Spirit of Aqsa, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Rabu mengutuk tindakan Uni Emirat Arab yang menjalin hubungan diplomatik secara penuh dengan Israel.
Wakil Ketua Umum MUI Muhyiddin Junaidi menyatakan tindakan UEA adalah bentuk pengkhianatan terhadap perjuangan bangsa Palestina.
Ini adalah peristiwa yang menyakitkan bagi umat Islam,” ucap Muhyiddin dalam diskusi virtual di Jakarta, Rabu(19/8).
Muhyiddin menyampaikan bahwa UEA harus ingat bahwa dalam pertemuan darurat di Jakarta, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) sudah sepakat untuk melakukan embargo kepada Israel.
“Apakah para pemimpin UEA membaca keputusan-keputusan OKI?” tanya dia.
Muhyiddin menegaskan Indonesia akan tetap bersama bangsa Palestina hingga merdeka.
Menurut Muhyiddin, Indonesia berhutang budi dengan Palestina yang mengakui kemerdekaan Indonesia dari penjajah pada 1945.
Padahal saat itu, kata dia, Palestina belum menjadi negara merdeka.
“Palestina adalah negara yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia, kita tidak akan pernah melupakan jasa mereka,” ujar Muhyiddin.
Muhyiddin juga mengajak ormas-ormas di Indonesia untuk berjuang bersama membebaskan Palestina.
Dia mengatakan Palestina tidak hanya masalah umat Islam dan bangsa Arab, tapi juga masalah dunia internasional.
“Ini adalah masalah penindasan dan ketidakadilan dan perlu diselesaikan secara menyeluruh,” terang dia. (Indonesiainside.id)