“Dan manusia sering kali berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia biasanya berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al-Isra: 11)

Oleh: Ustadz Dr. Umar Makka, Lc

Salah satu sifat buruk manusia yang disebutkan dalam Al Qur’an adalah sifat tergesa-gesa. Perilaku tergesa-gesa bahkan menurut Rasulullah SAW adalah perilaku yang datang dari setan. Allah Ta’ala berfirman;

وَيَدْعُ الْإِنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ ۖ وَكَانَ الْإِنْسَانُ عَجُولًا

“Dan manusia sering kali berdoa untuk kejahatan sebagaimana ia biasanya berdoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” (QS. Al-Isra: 11)

Ada beberapa mutiara tadabbur yang bisa dipetik dari ayat di atas. Pertama, Allah menyebut manusia dengan kata  الْإِنْسَانُ. Para ulama menjelaskan, jika manusia di dalam Alquran  disebut dengan الْإِنْسَانُ biasanya konteknya adalah sesuatu yang buruk. Sebagaimana ayat di atas ketika Allah menyebut الْإِنْسَانُ Allah menyebut sifat tercela manusia yaitu tergesa-gesa.

Hal serupa disebutkan dalam surah al-‘Asr ketika Allah bersumpah atas waktu lalu menyebut manusia dengan kata الْإِنْسَانُ.  Jika manusia disebutkan dengan kata an-Nas, maka konteksnya dalam kebaikan. Hal ini bisa ditemukan dalam surah an-Nas. Dalam surah itu, Allah menyebut manusia dengan kata an-Nas.

Mutiara kedua, pada ayat kesebelas surah al-Isra, Allah menjelaskan satu sifat manusia yang tercela yaitu sifat tergesa-gesa. “Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.” Sehingga manusia yang tergesa-gesa terkadang mendoakan keburukan untuk dirinya sebagaimana dia mendoakan kebaikan untuk dirinya.

Imam Mujahid berkata, manusia mendoakan keburukan untuk dirinya karena sifat mereka yang tergesa-gesa. Sama halnya mendoakan keburukan untuk anaknya, untuk istrinya, ketika mereka tergesa-gesa.

Hal tersebut seperti diriwayatkan Abu Dawud bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah mendoakan keburukan atas diri kalian, janganlah mendoakan keburukan atas anak-anak kalian, janganlah mendoakan keburukan atas pembantu-pembantu kalian, janganlah mendoakan keburukan atas harta kalian, ketika bertepatan dengan waktu Allah menurunkan pemberian kepada kalian, sehingga doa kalian dikabulkan.”

Di dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala menjelaskan, bagaimana sifat tergesa-gesa adalah sifat yang tercela. Nabi Musa AS ditanya oleh Allah, “Dan mengapa engkau datang lebih cepat daripada kaummu, wahai Musa?” (QS. Taha: 83). Sebagaimana Allah mengingatkan baginda Nabi Muhammad SAW agar tidak tergesa-gesa ketika membaca Al-Qur’an, “Jangan engkau (Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al-Qur’an) karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.” (QS. al-Qiyamah: 16).

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW memuji seorang sahabat karena sahabat tersebut memiliki sifat yang dicintai oleh Allah yaitu sifat kehati-hatian. Sifat kehati-hatian itu merupakan lawan dari sifat tergesa-gesa. Sifat kehati-hatian berasal dari Allah sementara tergesa-gesa datangnya dari setan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here