Kita termasuk manusia yang mengejar dunia atau akhirat?

Oleh: Ustadz Dr. Umar Makka, Lc

Di manakah letak kebahagiaan itu? Pertanyaan tersebut begitu santer bagi kehidupan manusia. rasa-rasanya tidak satu orang pun yang tak menginginkan kebahagiaan. Tapi tahukah kita bahwa banyak orang yang menempuh jalan salah dan keliru. Mereka berbuat seolah mencari kebahagiaan, namun faktanya hanya mendapatkan kesenangan fana. Allah Ta’ala berfirman;

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَىٰ لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا

“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.” (QS. Al-Isra: 18-19)

Dalam dua ayat di atas, Allah Ta’ala menjelaskan dua jenis manusia. Ada kelompok manusia yang tujuan terbesar mereka adalah untuk mendapatkan kesenangan dunia. Tujuan utama mereka hanya untuk mengumpulkan kesenangan dunia. Kata Allah, “Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir.”

Kelompok kedua adalah mereka yang menjadikan akhirat sebagai tujuan terbesar. Bukan hanya itu, mereka berbuat untuk mendapatkan akhirat. Mereka memperbanyak ketaatan kepada Allah. Mereka berlelah-lelah memperbanyak amal saleh. Mereka berpelu di jalan-Nya. Mereka adalah orang-orang mukmin. Allah menjanjikan orang mukmin itu balasan terbaik atas setiap usaha mereka mendapatkan akhirat.

Dari dua kelompok manusia ini, di mana kah kita berada? Apakah kita termasuk orang-orang yang dicela karena menjadikan dunia sebagai tujuan utama? Ataukah kita termasuk kelompok kedua, yakni orang-orang yang berbuat untuk akhirat.

Allah menjelaskan, jika ingin menjadi kelompok kedua, maka harus menjaga iman yang ada di dalam dada. Perkuat keimanan agar dunia tidak menjadi tujuan terbesar dalam hidup. Semoga Allah senantiasa menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk sehingga senantiasa membimbing dan menerangi jalan kita untuk terus menjadikan akhirat sebagai tujuan terbesar dalam hidup.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here