Spirit of Aqsa, Palestina – Pasukan penjajah Israel menyerbu dan menganiaya tawanan Palestina di Penjara Nafha. Tindakan tersebut disinyalir akibat perlawanan tawanan Palestina, Ahmed Obeida, terhadap dua sipir penjara zionis.
Jurubicara Pusat Tawanan Palestina, Abu Sharekh, mengatakan, pihak administrasi penjara Nafha memukuli habis-habisan tawanan Ahmed Obeida. Padahal, Ahmed hanya melakukan perlawanan lantaran diperlakukan tak manusiawi. Ahmed ditempatkan di sel tak layak tanpa pakaian dan selumut dalam cuaca yang sangat dingin.
Abu Sharekh menyatakan, penyerangan yang dilakukan tawanan Ahmed Obeida terhadap dua sipir penjara Zionis merupakan reaksi akibat dari tekanan dan represi yang dialami oleh para tawanan di dalam penjara Nafha akibat penutupan terus-menerus selama lebih dari dua pekan.
Dia menyatakan, setelah aksi pemukulan terseut, pasukan represif Israel dalam jumlah besar menyerbu Bagian 10 Penjara Nafha. Mereka melakukan penggeledahan meluas dalam suasana yang penuh dengan ketegangan.
Pasukan pendudukan Israel juga memukuli para tawanan dan menempatkan mereka di tempat terbuka di tengah cuaca yang sangat dingin. Mereka mengisolasi pemimpin tawanan, Ramzi Obeid, dan menyita semua peralatan yang menggunakan listrik dari Bagian 10 Penjara Nafha.
Dia menegaskan, komunikasi dengan tawanan di Bagian 10 benar-benar terputus. Dia menyatakan bahwa pihak administrasi penjara harus bertanggung jawab penuh atas nyawa mereka.
Dia menambahkan, “Kami sudah memperingatkan pendudukan Israel tentang akibat dari pembubaran organisasi di dalam penjara. Akan tetapi mereka tidak membaca pesan dengan baik. Jika pihak administrasi penjara tidak meninjau kembali tindakan sanksinya terhadap para tawanan, maka akan ada lebih banyak lagi reaksi yang tidak terduga.”