Spirit of Aqsa- Hamas menyambut baik langkah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang mengeluarkan surat penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Dalam pernyataan resminya, Hamas menyebut keputusan ICC sebagai “langkah bersejarah yang penting” meskipun mendapat tekanan dari pemerintah Amerika Serikat, yang dituding berusaha menghalangi proses hukum ini melalui intimidasi terhadap pengadilan dan para hakimnya.
Hamas menilai langkah ini sebagai upaya untuk memperbaiki ketidakadilan sejarah terhadap rakyat Palestina yang telah berlangsung selama 76 tahun di bawah penjajahan Israel. Mereka juga menyebut keputusan ini sebagai tanggapan atas pelanggaran berat yang terus terjadi di wilayah pendudukan Gaza.
Seruan untuk Tindakan Lebih Lanjut
Hamas mendesak ICC untuk memperluas penyelidikan terhadap seluruh pemimpin, menteri, dan pejabat militer Israel yang diduga terlibat dalam kejahatan terhadap rakyat Palestina. Mereka menegaskan bahwa para pejabat Israel telah melakukan berbagai bentuk pembunuhan, teror, dan kelaparan yang mereka sebut sebagai salah satu kekejaman paling parah dalam sejarah modern.
Selain itu, Hamas meminta semua negara di dunia untuk bekerja sama dengan ICC dalam menangkap Netanyahu dan Gallant, serta mengambil langkah segera untuk menghentikan kejahatan genosida terhadap warga sipil tak bersenjata di Gaza.
Tuduhan Kejahatan Perang
Pada Kamis, ICC secara resmi mengumumkan surat penangkapan terhadap Netanyahu dan Gallant dengan menyatakan bahwa ada “alasan kuat” untuk menduga keterlibatan mereka dalam kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Menurut ICC, Netanyahu dan Gallant dituduh memimpin serangan terhadap warga sipil, termasuk menggunakan kelaparan sebagai senjata perang. Kejahatan lainnya mencakup pembunuhan, penganiayaan, dan tindakan tidak manusiawi lainnya.
Pengadilan menegaskan bahwa penerimaan yurisdiksi ICC oleh Israel tidak diperlukan, dan pengungkapan surat penangkapan ini dilakukan demi kepentingan para korban.
Reaksi Israel
Selain Netanyahu dan Gallant, ICC juga mengeluarkan surat penangkapan terhadap Mohammed Deif, pemimpin sayap militer Hamas, Brigade Izzuddin al-Qassam.
Netanyahu bersama sejumlah pemimpin Israel lainnya mengecam keputusan ICC tersebut, menyebutnya “memalukan” dan “anti-Semit.”
Sumber: Al Jazeera