Spirit of Aqsa, Palestina- Ketua Subkomite Informasi Israel sekaligus Anggota Knesset, Zeev Elkim, mengatakan, propaganda di berbagai media dan media sosial merupakan medan pertempuran. Dia telah meminta dana sekitar 200 kita Syikal ($52 juta) untuk disalurkan ke Kementerian Luar Negeri sebagai ‘amunisi’ propaganda.
Pernyataan tersebut saat Kementerian Luar Negeri Israel dalam pertemuan di Knesset (parlemen) pada Selasa (14/11). Dalam pertemuan itu, Deputi Dirjen Diplomasi Publik Kemenlu Israel, Emmanuel Nashon, menyampaikan penghentian kegiatan propaganda dalam beberapa bahasa karena kehabisan dana.
Surat kabar Ibrani “Yedioth Ahronoth” mengutip Nahshon, yang mengatakan, “Kementerian Luar Negeri Israel telah menghentikan propaganda dan aktivitas medianya di jaringan media sosial dalam bahasa Spanyol, Persia, dan Rusia, semuanya di tengah perang.”
Menurut surat kabar tersebut, dokumen internal Kementerian Luar Negeri menyatakan, “Dalam satu setengah bulan terakhir, tim digital di Spanyol, yang dipimpin oleh Gaby Chokroun, telah bekerja siang dan malam untuk membantu Anda dalam pekerjaan diplomasi publik.”
Dokumen tersebut menunjukkan “aktivitas intensif di arena digital, dengan 1.100 postingan dan tweet dalam bahasa Spanyol menerima lebih dari 200 juta penayangan di platform, yang dikelola dari markas utama, selama 6 minggu perang.”
Dia menambahkan, “Kami diberitahu pada hari Senin bahwa anggaran yang dialokasikan untuk bahasa Spanyol telah habis (selain bahasa Rusia dan Persia), dan bahwa pihak berwenang yang bertanggung jawab untuk memberikan persetujuan keuangan sama sekali tidak siap untuk membahas peningkatan jam kerja. atau menanggung pembayaran atas jam kerja orang-orang tersebut.”
Dalam diskusi tersebut, Ketua Subkomite Informasi, anggota Knesset Zeev Elkin, meminta agar sekitar 200 juta shekel ($52 juta) disalurkan ke Kementerian Luar Negeri.
Dia berkata, “Jika ada judul untuk diskusi ini, maka Israel memutuskan pada saat yang paling penting dalam perang untuk menghentikan kegiatan Kementerian Luar Negeri. Propaganda adalah medan perang. Saya kira tidak ada solusi untuk itu. Ini seperti mengatakan kepada tentara Israel: Jangan menembakkan senjatamu, karena biayanya mahal.”
Ia menambahkan, “Dalam perang, kita harus bertindak cepat. Tidak ada waktu seperti dalam situasi normal. Masalah harus diselesaikan. Kegiatan propaganda Kementerian Luar Negeri tidak mungkin dihalangi, bahkan untuk satu hari pun. Anda harus menyelesaikannya. masalahnya dengan cepat.”