Spirit of Aqsa | Gaza – Data terbaru menunjukkan bahwa pada April 2024, 41 persen keluarga di Gaza merawat anak-anak yang bukan anak kandung mereka. Beberapa anak bahkan menjadi yatim saat dilahirkan, setelah ibu mereka gugur syahid akibat luka-luka saat melahirkan.

Banyak anak terpisah dari orang tua mereka saat orang tua mereka ditangkap oleh pasukan Israel atau ketika terjadi serangan udara. Di rumah sakit, dokter sering kali harus merawat anak-anak yang menjadi yatim baru, beberapa di antaranya bahkan menderita amputasi.

Para pekerja kemanusiaan berusaha keras melacak keberadaan orang tua mereka, jika masih hidup, atau mencari kerabat terdekat. Namun, sistem pemerintahan yang seharusnya membantu proses ini telah runtuh, komunikasi terputus, dan evakuasi darurat telah memisahkan keluarga ke berbagai arah.

Beberapa anak yang mengalami trauma parah menjadi bisu dan tidak bisa menyebutkan nama mereka, membuat upaya pencarian keluarga menjadi sangat sulit, menurut laporan dari sebuah organisasi yang menjalankan panti asuhan di Gaza.

sumber: almayadeen.net

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here