Spirit of Aqsa | Pembantaian yang terus berkecamuk di Gaza telah menyebabkan ribuan anak menjadi yatim. Menurut laporan dari The New York Times, perang ini memisahkan anak-anak dari orang tua mereka, menghancurkan tatanan kehidupan keluarga di Gaza, dan menciptakan luka mendalam bagi generasi muda.

Di rumah sakit, anak-anak sering kali tiba dalam kondisi terluka dan berdarah, tanpa ada orang dewasa yang menemani mereka. Beberapa bayi yang baru lahir bahkan belum dijemput oleh keluarga mereka karena orang tua mereka mungkin telah meninggal dalam serangan.

Di wilayah Khan Younis, sebuah kamp yang dikelola oleh para relawan kini menampung lebih dari seribu anak yang telah kehilangan satu atau kedua orang tua mereka. Bahkan, ada bagian khusus untuk anak-anak yang kehilangan seluruh anggota keluarga.

Akibat gempuran yang terus-menerus dan evakuasi darurat dari satu tempat ke tempat lain, sulit untuk menentukan berapa banyak anak yang telah kehilangan jejak orang tua mereka. Menurut perkiraan ahli PBB, sekitar 19.000 anak sekarang hidup terpisah dari orang tua mereka, baik diasuh oleh kerabat atau dalam perawatan orang lain. Namun, jumlah sebenarnya mungkin jauh lebih tinggi mengingat skala kehancuran yang terjadi di Gaza.

Sumber: Al-Hurra

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here