Brigade Al-Qassam kembali melancarkan serangan mematikan terhadap pasukan Israel di berbagai titik di Jalur Gaza. Dalam pernyataannya, Al-Qassam menegaskan telah menghantam konsentrasi pasukan dan kendaraan militer Israel dengan mortir di kawasan timur Hayy at-Tuffah, Kota Gaza. Sehari sebelumnya, seorang prajurit Israel berhasil ditembak jitu di lokasi yang sama.
“Para pejuang kami menembak dua tentara Israel secara langsung di Jalan Baghdad, kawasan Syujaiyah, pada tanggal 10 bulan ini,” ungkap Al-Qassam.
Tak hanya itu, mereka juga melaporkan telah menggempur konsentrasi pasukan dan kendaraan Israel di wilayah al-Qararah, timur Khan Younis, Gaza bagian selatan, menggunakan mortir.
Serangan demi serangan ini menambah daftar panjang operasi yang sukses dilakukan pejuang Gaza. Pada Senin lalu, Al-Qassam berhasil meledakkan tiga bom barel di tengah kumpulan kendaraan militer Israel di kawasan selatan Batin as-Samin, Khan Younis, yang menewaskan dan melukai sejumlah serdadu.
Sabtu sebelumnya, Al-Qassam juga mengklaim bertanggung jawab atas penghancuran dua pengangkut personel militer Israel dengan bahan peledak yang ditanam tepat di ruang kendali kendaraan. Setelah kedua kendaraan terbakar, pejuang Al-Qassam kembali menghantam kendaraan ketiga dengan rudal Yasin 105 di wilayah Abasan al-Kabirah, Khan Younis.
Sementara itu, media Israel menyiarkan rekaman video dari sebuah penyergapan yang dilakukan perlawanan Palestina di dekat Rafah, selatan Gaza, Ahad lalu, yang dikonfirmasi menewaskan dua tentara Israel. Militer Zionis mengakui, tiga perwira dan satu prajurit terluka dalam insiden tersebut, termasuk komandan batalion pengintai gurun. Dalam rekaman yang beredar, terekam detik-detik ledakan ranjau yang ditanam oleh pejuang Palestina.
Saluran 12 Israel mengutip pernyataan Komandan Komando Selatan militer Israel yang mengakui bahwa “perang yang dimulai sejak 7 Oktober 2023 ini panjang, melelahkan, dan sulit. Namun ini dianggap perlu demi kelangsungan eksistensi Israel.” Ia menambahkan, tentara Israel tidak akan berhenti sampai dua tujuan utama tercapai: membebaskan sandera dan menaklukkan Hamas.
Namun kenyataan di medan tempur menunjukkan sebaliknya. Serangan balasan dari faksi-faksi perlawanan terus meningkat di berbagai poros pertempuran, khususnya di Khan Younis dan Rafah. Jumlah korban dari pihak militer Israel pun terus membengkak.
Menurut data resmi yang dirilis, sejak dimulainya operasi darat pada 27 November 2023, sebanyak 463 tentara Israel telah tewas. Namun di balik ketatnya sensor militer, banyak pihak meyakini bahwa jumlah korban sebenarnya jauh lebih besar.