Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyampaikan peringatan keras soal kondisi layanan kesehatan di Jalur Gaza yang kini berada dalam fase kritis akibat agresi militer Israel. Dalam pernyataan resminya, WHO menyebut sistem kesehatan di Gaza “hancur namun berusaha tetap bertahan”.
WHO merinci bahwa dari 36 rumah sakit yang ada, hanya 13 yang masih berfungsi sebagian. Situasi yang sama terjadi di fasilitas kesehatan tingkat pertama, di mana hanya 62 dari 179 pusat layanan yang masih bertahan, itu pun dalam kondisi minim pasokan obat, kekurangan listrik, dan ancaman serangan militer.
“Tugas di depan sangat besar, tetapi WHO berkomitmen membantu membangun kembali sistem kesehatan Gaza,” tulis WHO melalui platform X.
WHO juga menegaskan perlunya akses kemanusiaan tanpa hambatan ke wilayah Gaza, termasuk masuknya bantuan medis dan bahan bakar untuk operasional rumah sakit.
“Kami sedang mempercepat distribusi pasokan medis untuk menjawab kebutuhan darurat, karena beban layanan kesehatan tidak akan mereda dalam semalam,” lanjut WHO.
WHO juga menekankan pentingnya izin evakuasi medis bagi warga Palestina yang kritis, baik menuju Tepi Barat maupun Al-Quds (Yerusalem Timur), yang selama ini kerap diblokade oleh otoritas pendudukan Israel.