Spirit of Aqsa-Militer Israel mengungkapkan bahwa angkatan udaranya telah melakukan lebih dari 1.400 serangan udara ke Jalur Gaza sepanjang Desember 2024 untuk mendukung pasukan darat di wilayah tersebut.

Sejak 7 Oktober 2023, Israel dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat, telah melakukan genosida di Jalur Gaza yang menewaskan dan melukai sekitar 154 ribu warga Palestina, sebagian besar adalah anak-anak dan perempuan. Selain itu, lebih dari 11 ribu orang dilaporkan hilang, dengan kerusakan besar-besaran serta kelaparan yang telah merenggut nyawa puluhan anak-anak dan lansia, menjadikannya salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia.

Perang di Gaza ini tercatat sebagai salah satu yang paling mematikan dalam sejarah modern. Selain pembantaian yang terus berlangsung, penutupan perbatasan, serta pelarangan masuknya bantuan, obat-obatan, dan kebutuhan pokok lainnya, semakin memperparah kelaparan di wilayah tersebut.

Statistik dari badan internasional dan PBB menunjukkan bahwa Israel secara sistematis melakukan genosida dan pembersihan etnis di Jalur Gaza, meskipun terus dibantah oleh Israel yang mendapat dukungan Amerika Serikat.

Badan Pusat Statistik Palestina melaporkan bahwa jumlah penduduk Gaza menurun sebesar 6% sejak operasi militer Israel dimulai 15 bulan lalu. Penurunan ini disebabkan oleh sekitar 100 ribu warga Palestina yang meninggalkan Gaza dan lebih dari 55 ribu yang gugur.

Pelanggaran Terhadap Fasilitas Kesehatan

Komisi Hak Asasi Manusia PBB melaporkan bahwa setidaknya ada 136 serangan terhadap 27 rumah sakit dan 12 fasilitas medis lainnya sejak agresi Israel dimulai. Serangan ini dianggap sebagai kejahatan perang yang menunjukkan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan kemanusiaan.

Israel telah menghancurkan 34 rumah sakit dan membuat 80 pusat kesehatan tidak berfungsi, serta terus menargetkan fasilitas medis. Akibatnya, ratusan ribu pasien dan korban luka tidak dapat bepergian untuk mendapatkan perawatan, sementara obat-obatan yang diperlukan juga dilarang masuk.

Penghancuran Rumah dan Infrastruktur

Selain rumah sakit, Israel juga secara sengaja menyerang dan menghancurkan rumah-rumah warga Palestina, terutama di wilayah utara Gaza. Serangan ini dimulai dengan invasi darat pada 5 Oktober 2023, dengan tujuan mengosongkan wilayah tersebut dari penduduk dan menjadikannya zona penyangga.

Sejak perang dimulai, lebih dari 86% wilayah Jalur Gaza telah hancur, sementara zona yang dianggap Israel sebagai “wilayah kemanusiaan” hanya tersisa 10% dari total wilayah Gaza. Selama 452 hari genosida ini, Israel telah melakukan sekitar 10 ribu pembantaian yang menghapus 1.413 keluarga Palestina dari catatan sipil.

Tuduhan Genosida

Pada 19 Desember 2024, Human Rights Watch menuduh Israel melakukan kejahatan genosida di Gaza, termasuk dengan sengaja menghalangi akses penduduk Gaza terhadap air minum dan sanitasi. Organisasi tersebut menyerukan pemberian sanksi terhadap Israel.

Sementara itu, Amnesty International dalam laporan tanggal 3 Desember 2024 menyatakan bahwa Israel dan militernya telah melakukan setidaknya tiga dari lima tindakan yang dilarang berdasarkan Konvensi 1948 tentang Pencegahan dan Hukuman Kejahatan Genosida. Tindakan tersebut meliputi pembunuhan, menyebabkan kerusakan fisik atau mental yang serius, serta menerapkan kondisi kehidupan yang bertujuan untuk menghancurkan kelompok tertentu secara fisik.

Sumber: Al Jazeera, Anadolu Agency

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here