Komisioner Jenderal Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, menyatakan bahwa Gaza sedang sekarat dan gencatan senjata harus segera dilakukan.
Pernyataan itu disampaikan dalam pesan yang diterbitkan UNRWA pada Senin (7/7), di mana Lazzarini menyebut lebih dari 1.500 tenaga medis dan lebih dari 600 orang yang kelaparan saat berusaha mati-matian mendapatkan bantuan pangan telah gugur di Gaza.
Ia mengatakan, “Ini adalah pilihan kejam antara dua kematian.”
UNRWA menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza, yang sejak 7 Oktober 2023 mengalami genosida yang dilakukan Israel.
Dalam serangkaian unggahan di platform X (Twitter), UNRWA menekankan pentingnya mencabut blokade atas Gaza yang menghalangi masuknya bantuan kemanusiaan.
UNRWA menyoroti bencana kemanusiaan yang dialami rakyat Palestina di Gaza dengan mengatakan, “Waktu hampir habis bagi rakyat Gaza. Makanan habis bagi rakyat Gaza. Obat-obatan habis bagi rakyat Gaza. Tempat aman juga sudah habis bagi rakyat Gaza.”
UNRWA juga menyampaikan bahwa ribuan truk bermuatan bantuan menunggu untuk masuk ke Gaza, dan sebenarnya tersedia cukup pangan untuk seluruh penduduk Gaza.
Sejak 7 Oktober 2023, Israel melancarkan genosida di Gaza yang mencakup pembunuhan, kelaparan, penghancuran, dan pengusiran paksa, mengabaikan seluruh seruan internasional serta perintah Mahkamah Internasional untuk menghentikannya.
Serangan ini, yang juga didukung Amerika Serikat, telah menewaskan atau melukai lebih dari 194 ribu warga Palestina, mayoritas anak-anak dan perempuan, serta menyebabkan lebih dari 10 ribu orang hilang, ratusan ribu mengungsi, dan kelaparan yang menewaskan banyak orang termasuk puluhan anak.
Sumber: Al Jazeera