Spirit of Aqsa– Pasukan Israel kembali melakukan pembantaian dengan menyerang tenda pengungsi di kawasan Al-Mawasi, Khan Yunis, selatan Jalur Gaza. Pertahanan Sipil di Gaza mengevakuasi 40 syahid dan 60 korban luka, sementara operasi evakuasi korban masih berlangsung.
Juru bicara Pertahanan Sipil menyebutkan, beberapa keluarga hilang tertimbun pasir akibat serangan tersebut. Dalam pernyataannya, Pertahanan Sipil menegaskan bahwa “ini mungkin salah satu pembantaian paling mengerikan” sejak dimulainya perang Israel di Gaza.
Pertahanan Sipil juga mengungkapkan bahwa pesawat tempur Israel menggunakan roket berdaya ledak tinggi dalam serangan tersebut, yang menargetkan tenda pengungsi.
Militer Israel berdalih bahwa mereka menyerang wilayah yang sebelumnya dinyatakan aman karena diduga terdapat pusat komando dan kontrol Hamas di Khan Yunis.
Warga dan petugas medis melaporkan bahwa setidaknya empat roket menghantam tenda-tenda di kawasan Al-Mawasi, yang telah dinyatakan sebagai zona kemanusiaan dekat Khan Yunis dan dipenuhi pengungsi yang melarikan diri dari tempat lain di Jalur Gaza.
Pertahanan Sipil menyebutkan bahwa kebakaran melanda setidaknya 20 tenda, sementara ledakan roket meninggalkan lubang hingga kedalaman 9 meter.
Pernyataan Hamas
Menanggapi pembantaian ini, Hamas membantah klaim Israel mengenai keberadaan pejuang di area yang diserang dan menolak tuduhan bahwa mereka menggunakan kawasan sipil untuk tujuan militer.
“Kami menegaskan bahwa klaim tentara pendudukan tentang keberadaan anggota perlawanan di lokasi serangan adalah kebohongan yang terang-terangan untuk membenarkan kejahatan brutal ini. Perlawanan telah berkali-kali membantah adanya pejuang di antara warga sipil atau penggunaan tempat-tempat ini untuk tujuan militer,” demikian pernyataan Hamas, dikutip Al Jazeera, Selasa (10/9/2024).
Hamas menambahkan, “Serangan brutal terhadap warga sipil tak bersenjata, termasuk perempuan, anak-anak, dan orang tua di area yang dinyatakan aman oleh tentara pendudukan, menegaskan niat pemerintah pendudukan yang berencana melanjutkan perang genosida terhadap rakyat Palestina, dengan dukungan penuh dari pemerintah AS yang terlibat dalam agresi ini.”
Hampir seluruh dari 2,2 juta penduduk Gaza telah dipaksa mengungsi berulang kali, dengan beberapa orang terpaksa melarikan diri hingga 10 kali demi menyelamatkan nyawa mereka.