Spirit of Aqsa, Palestina – Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv pada Sabtu (6/6) malam melawan rencana pemerintah untuk mencaplok wilayah Tepi Barat yang diduduki. Demonstran mengibarkan bendera Israel dan Palestina dan memegang plakat menentang pendudukan Tepi Barat dan kemungkinan pencaplokan wilayahnya, dalam sebuah unjuk rasa yang diselenggarakan oleh LSM kiri dan partai-partai politik.
Seorang demonstran menyerukan solidaritas yang lebih besar antara Palestina dan Israel.
“Kami melakukan begitu banyak kerusakan satu sama lain, orang-orang Palestina dan orang-orang Yahudi,” kata Anat Schrieber. “Kita bersaudara, kita berada di sini, kita bisa melakukan lebih banyak hal bersama daripada secara terpisah,” tambahny
Peserta aksi protes lainnya, Eden, menyerukan keadilan bagi Palestina dan perdamaian bagi orang-orang, Israel dan Palestina. “Dalam realitas apartheid tidak akan ada kedamaian bagi kita atau mereka, juga tidak ada keadilan,’ katanya.
“Aku takut dengan rencana aneksasi,” kata Eden. “Saya pikir itu akan menyebabkan kerusuhan dan bahkan perang. Tidak akan mencapai apa pun, dan tidak memiliki koneksi ke perdamaian,” pungkasnya.
Dilansir dari The New Arab, menurut pejabat PBB, pencaplokan wilayah akan melanggar hukum internasional dan kemungkinan mengobarkan ketegangan di wilayah yang bergejolak. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah meluncurkan gagasan ‘Kesepakatan Abad Ini’, memberi Israel lampu hijau untuk mencaplok sepertiga Tepi Barat, termasuk permukiman Yahudi dan Lembah Jordan.
Rencana tersebut juga merencanakan pembentukan negara Palestina dengan pembatasan berat pada kedaulatannya dan kontrol keamanan Israel. Negara ini akan dibagi menjadi beberapa daerah dan hanya mencakup 15% dari wilayah Palestina yang bersejarah. (Admin/Indonesiainside.id)