Spirit of Aqsa– Duta Besar Israel untuk Ethiopia, Avraham Neguise, kembali diusir dari ruang sidang Mandela Hall di markas Uni Afrika, Addis Ababa, Senin (1/4), saat berlangsungnya pertemuan membahas genosida Rwanda.
Menurut laporan Al Jazeera, pengusiran terjadi setelah sejumlah negara Afrika menyatakan keberatan atas kehadiran Neguise dalam pertemuan tersebut. Diskusi sempat dihentikan sementara hingga diplomat Israel itu meninggalkan ruangan.
Sumber dari Uni Afrika menyebut kehadiran Dubes Israel itu tidak terduga dan kini sedang diselidiki bagaimana ia bisa diundang dalam forum tersebut.
Insiden ini bukan yang pertama. Pada Februari 2023, delegasi Israel juga pernah dikeluarkan dari acara pembukaan KTT Uni Afrika di Addis Ababa. Saat itu, Israel menyalahkan Afrika Selatan dan Aljazair, menyebutnya sebagai “pelanggaran diplomatik”.
Israel sempat meraih status pengamat di Uni Afrika pada 2021 setelah bertahun-tahun melobi. Namun, status itu dicabut pada 2022 menyusul penolakan dari sejumlah negara Afrika yang mengecam pendudukan Israel atas wilayah Palestina. Banyak pemimpin Afrika menilai agresi Israel di Gaza bertentangan dengan nilai-nilai dasar Uni Afrika.
Gerakan perlawanan Palestina, Hamas, menyambut langkah terbaru Uni Afrika itu. Dalam pernyataannya, Hamas menyebut:
“Sikap tegas ini mencerminkan nilai-nilai Uni Afrika dan dukungan historisnya terhadap Palestina. Sangat tidak pantas negara yang sedang melakukan genosida di Gaza hadir dalam forum yang membahas genosida.”
Hamas juga menyerukan lembaga-lembaga internasional untuk memboikot Israel dan menghentikan segala bentuk normalisasi yang dianggap mencuci bersih kejahatan mereka. Mereka mendorong penuntutan hukum terhadap para pemimpin Israel yang bertanggung jawab atas kematian warga sipil di Gaza.
Sebagai informasi, Uni Afrika yang berdiri tahun 2002 memang membuka peluang bagi negara non-Afrika untuk menjadi pengamat, namun dengan syarat ketat.
Palestina telah memiliki status tersebut sejak 1973 dan masih mendapat dukungan luas di benua itu. Upaya Israel untuk mengimbangi pengaruh Palestina di forum AU terus mendapat perlawanan keras.