Spirit of Aqsa- Pasukan teroris Israel melancarkan serangkaian penggerebekan di berbagai wilayah Tepi Barat pada Rabu (27/11/2024), yang memicu perlawanan di sejumlah area, termasuk pertempuran sengit di beberapa titik di Tubas. Selama operasi ini, beberapa warga Palestina ditangkap, dan pasukan Israel menghancurkan rumah keluarga seorang syahid di Hebron.
Sumber-sumber Al Jazeera melaporkan bahwa Israel mengirimkan bala bantuan militer ke Kamp Pengungsi Al-Far’ah di Tubas, Tepi Barat utara, setelah pertempuran sengit antara pejuang Palestina dan pasukan Israel.
Menurut laporan warga lokal, sejumlah kendaraan militer Israel, termasuk buldoser, memasuki kota Tubas dan kamp pengungsi di wilayah tersebut. Pasukan Israel juga menggerebek sebuah rumah, mengubahnya menjadi pangkalan militer, sementara alat berat merusak properti milik warga setempat.
Pemerintah setempat di Tubas mengumumkan penundaan aktivitas hingga pukul 09.00 pagi demi melindungi keselamatan warga. Sekolah dan taman kanak-kanak beralih ke pembelajaran daring akibat penggerebekan yang terus berlangsung.
Dalam pernyataan singkat, Saraya Al-Quds Brigade Tubas menyebutkan, “Kami meledakkan alat peledak di kendaraan musuh di dekat pasar dan terus melawan pasukan pendudukan di pintu masuk Kamp Pengungsi Al-Far’ah.”
Penangkapan Warga Palestina
Di Ramallah, pasukan Israel menangkap seorang mahasiswi bernama Sundus Nabil Suraiteh (20) dari desa Al-Mazra’ah Barat dan seorang pemuda, Bara Ibrahim Sayaghah (27), dari desa Silwad setelah menggerebek rumah mereka.
Penggerebekan juga terjadi di Burqa, utara Nablus, di mana seorang pemuda bernama Basil Abdul Hakim Dughlas ditangkap. Pasukan Israel juga memasuki desa Beit Furik di timur Nablus dan berkonsentrasi di daerah Abu Hilal di barat desa, meskipun belum ada laporan penangkapan di sana.
Sementara itu, di Qalqilya, pasukan Israel menangkap enam warga Palestina, termasuk Najji Nazzal dan putranya Hani, mantan tahanan Amjad Alaa, serta tiga pemuda lainnya, yakni Nasr Jaidi, Amjad Awainat, dan Abdul Rahman Alyan.
Penghancuran Rumah Syuhada
Pada hari yang sama, pasukan Israel menghancurkan rumah syahid Muhannad Al-Assoud di desa Idhna, sebelah barat Hebron. Operasi penghancuran dilakukan dengan pengawalan ketat pasukan militer dan alat berat, termasuk buldoser, setelah mengepung wilayah tersebut.
Rumah yang dihancurkan berlantai tiga dan memiliki luas 280 meter persegi. Selama operasi, pasukan Israel memberlakukan blokade militer, memasang pos pemeriksaan, dan mencegah warga keluar masuk area tersebut. Mereka juga menggerebek beberapa rumah warga sekitar dan memanfaatkan atap rumah-rumah tersebut sebagai pos pengintaian.
Muhannad Al-Assoud gugur pada 1 September lalu setelah pasukan Israel mengepung rumahnya di Hebron, menembakinya secara brutal, dan meluncurkan sebuah roket ke arahnya. Al-Assoud diketahui sebagai pelaku operasi Trukomia yang menewaskan tiga tentara Israel sebelum dirinya syahid dalam baku tembak.
Sumber: Al Jazeera