Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan, operasi militer Israel yang kembali dilanjutkan di Jalur Gaza telah memaksa 142.000 orang mengungsi hanya dalam tujuh hari. Organisasi ini juga memperingatkan bahwa persediaan bantuan kemanusiaan semakin menipis.

“Dalam waktu hanya satu minggu, 142.000 orang telah mengungsi,” ujar juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, seperti dikutip dari CNA.

Dia menekankan bahwa sekitar 90 persen populasi Jalur Gaza setidaknya pernah mengungsi satu kali antara awal perang pada 7 Oktober 2023 hingga Januari tahun ini.

Ruang yang tersedia untuk keluarga-keluarga “semakin menyempit”, tambahnya, sambil menyatakan bahwa perintah pengungsian saat ini mencakup sekitar 17 persen wilayah Jalur Gaza.

Dujarric menjelaskan bahwa setiap gelombang pengungsian menyebabkan ribuan orang “tidak hanya kehilangan tempat tinggal, tetapi juga akses terhadap kebutuhan dasar seperti makanan, air minum, dan layanan kesehatan.”

“Serangan bom yang tak henti-hentinya dan perintah pengungsian harian ditambah dengan hambatan bantuan memberikan dampak yang menghancurkan bagi seluruh populasi lebih dari dua juta orang,” tutur Dujjaric.

“Mitra kemanusiaan kami memperingatkan bahwa stok medis, gas untuk memasak, dan bahan bakar yang diperlukan untuk menjalankan roti dan ambulans kini berada pada level yang sangat mengkhawatirkan.”

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here