Spirit of Aqsa, Palestina – Pengadilan Militer penjajah Israel menjatuhkan vonis tak manusiawi ke seorang bocah Palestina. Bocah itu dipaksa bekerja 120 jam di sebuah lembaga publik serta harus membayar sejumlah uang sebagai kompensasi kepada seorang imigran ilegal Yahudi.

Melansir palinfo, pengadilan pendudukan Israel memaksa anak laki-laki Al-Quds, Najm al-Din Abed Rabbuh (16 tahun) untuk bekerja 120 jam di sebuah lembaga publik. Ia juga arus membayar 3.500 shekel sebagai kompensasi kepada seorang imigran ilegal Yahudi yang diklaim telah dipukuli oleh sekelompok anak laki-laki tahun lalu.

Najm al-Din tidak terlibat dalam tindakan tersebut, tetapi hanya memotretnya. Tingkat arogansi pendudukan dan terornya terhadap anak-anak Al-Quds mengalami peningkatan.

Penargetan Israel terhadap warga Al-Quds tidak terbatas menganiaya pemuda dan orang dewasa serta membatasi mereka dalam segala cara dan bentuk. Anak-anak menjadi target sebagian besar penargetan. Israel melakukan ini dalam upayanya mengosongkan Kota Suci dari generasi muda yang membela dan menjaga di dalamnya.

Israel penjajah mempraktekkan semua kejahatan rasis terhadap pemuda Palestina; terkadang melalui penangkapan, deportasi, tahanan rumah hingga penganiayaan.

Salah satu bentuk penganiayaan dan memerangi anak-anak Al-Quds, Israel Bersama pengadilannya secara tidak adil sering memaksakan apa yang dikenal sebagai keputusan tahanan dan kurungan rumah pada anak-anak yang harus dikurng dan dilarang pergi dalam keadaan apa pun.

  Salah satu bentuk penganiayaan dan memerangi anak-anak Al-Quds, Israel Bersama pengadilannya secara tidak adil sering memaksakan apa yang dikenal sebagai keputusan tahanan dan kurungan rumah pada anak-anak yang harus dikurng dan dilarang pergi dalam keadaan apa pun.

Israel dan para pemukimnya sengaja memprovokasi anak-anak Al-Quds saat mereka keluar rumah di kota Al-Quds dan mereka sering dipermalukan oleh tentara pendudukan yang menahan dan menyiksa mereka.

Dalam upaya untuk mengalihkan perhatian generasi Al-Quds dari masalah utama dan apa yang dihadapi kota ini, pemerintah pendudukan Israel dan agen-agennya mengadopsi kebijakan menjerumuskan masyarakat dengan narkoba, baik melalui penyalahgunaan atau perdagangan narkoba.

Pada tahun 2021, Komite Keluarga Tawanan Al-Quds mendokumentasikan sekitar 2.800 penangkapan, termasuk 800 anak-anak, dan 110 perempuan, termasuk 21 anak di bawah umur.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here