Spirit of Aqsa, Palestina- Wanita Palestina menjadi sasaran pelecehan dan penyiksaan selama berada di penjara teroris Israel. Semua warga Palestina yang pernah ditangkap teroris Israel memberikan kesaksian tentang tindakan biadab yang dilakukan zionis kepada para tahanan.
Salah satunya kesaksian Israa Jaabis, warga Al-Quds yang menjadi salah satu tahanan yang dibebaskan dalam pertukaran tahanan antara Israel dan Hamas. Dia mengungkapkan, wanita Palestina di penjara Israel menjadi sasaran pelecehan dan pemukulan, demikian laporan Al Jazeera.
“Gadis-gadis muda Palestina menjadi sasaran praktik yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata di penjara-penjara pendudukan,” kata Israa sembari menyerukan dukungan kepada Al-Qassam untuk membebaskan semua tahanan Palestina.
Israa dibebaskan pada Sabtu malam (26/11), di antara 39 perempuan dan anak-anak Palestina yang ditangkap.
Hal serupa disampaikan Fareed Najm, warga Palestina yang disandera Israel dan kini telah dibebaskan. Perempuan itu menggambarkan kondisi yang dilalui para tahanan di penjara-penjara Israel.
Para tahanan tidak diberi air minum bersih atau makanan yang cukup. Mereka menjalani hidup yang menderita selama berada di penjara.
“Kami sangat menderita di penjara,” kata Najm, yang berasal dari Nablus, kepada Aljazeera, Sabtu (25/11).
“Kami telah dipermalukan dalam perjalanan pulang. Mereka selalu memperlakukan kami dengan cara yang sangat buruk,” tambahnya.
Dia mengaku senang akhirnya bisa bebas dari penjara Israel. Najm bahkan mengucapkan terima kasih kepada masyarakat di Gaza yang terus melakukan perlawanan.
“Saya ingin berterima kasih kepada masyarakat di Gaza atas perlawanan mereka dan semoga Tuhan memberkati mereka dengan kesabaran,” katanya.