Spirit of Aqsa- Tentara Israel melancarkan serangan udara ke rumah-rumah di seluruh Jalur Gaza, meningkatkan jumlah syahid sejak subuh kemarin hingga hampir 50 orang, sementara puluhan lainnya mengalami luka-luka.
Jurnalis Al Jazeera melaporkan bahwa empat orang syahid dan 19 lainnya terluka dalam serangan Israel yang menargetkan sebuah apartemen di Jalan Al-Hoja di Kamp Pengungsi Jabalia, utara Gaza.
Selain itu, empat warga Palestina syahid dan lainnya terluka dalam serangan yang menargetkan selatan Kota Deir al-Balah di tengah Gaza.
Di selatan Gaza, dilaporkan bahwa empat orang syahid dan lima lainnya terluka di Rumah Sakit Nasser akibat serangan Israel yang menargetkan rumah keluarga Musbah di Kota Abasan al-Kabira, timur Khan Younis.
Sebelumnya, sumber medis kepada Al Jazeera melaporkan bahwa 34 orang Palestina, termasuk anak-anak dan wanita, syahid dalam serangan Israel di tengah dan selatan Gaza sejak subuh Sabtu.
Di kawasan Al-Zawaida, tengah Gaza, 17 orang dari keluarga “Al-Ajla”, termasuk delapan anak dan empat wanita, syahid dalam serangan Israel yang menargetkan sebuah gudang tempat pengungsi berlindung.
Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa ribuan warga Kamp Pengungsi Maghazi, tengah Gaza, mulai mengungsi setelah tentara Israel mengeluarkan perintah untuk mengosongkan area tersebut guna melaksanakan operasi militer.
Tentara pendudukan juga telah memaksa warga dari beberapa wilayah di Khan Younis untuk mengungsi dengan alasan yang sama dalam beberapa hari terakhir.
Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB melaporkan bahwa sekitar 170.000 pengungsi terpengaruh oleh perintah yang dikeluarkan oleh tentara Israel pada hari Jumat, yang juga mencakup wilayah-wilayah lain di luar zona kemanusiaan.
Israel terus melancarkan perang terhadap Gaza dengan dukungan AS selama lebih dari 10 bulan, yang oleh para ahli internasional dianggap sebagai genosida. Puluhan ribu orang telah syahid, terluka, atau hilang, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita. Seluruh keluarga telah dihapus dari catatan sipil, dan sekitar 70% infrastruktur sipil, termasuk rumah, sekolah, dan rumah sakit, hancur.
Sumber: Al Jazeera