Spirit of Aqsa, Palestina- Perusahaan teknologi pertahanan Turki Troy memaparkan bukti-bukti amunisi mencapai Rumah Sakit Ahli Baptist di Gaza akibat pemboman zionis, serta suara dan kekuatan ledakan, “menunjukkan bahwa hal itu mungkin disebabkan oleh bom MK-84.”
Troy beroperasi di bidang teknologi hulu ledak, rudal kecil, dan bahan kimia berdaya ledak tinggi tingkat militer.
Anadolu Agency, kantor berita pemerintah Turki, mengadakan pertemuan dengan direktur perusahaan, Saeed Ersoy Baraktlioglu, untuk mengomentari gambar dan adegan yang menjadi opini publik terkait pengeboman Rumah Sakit Baptis di Gaza Selasa (18/10/2023). Pengeboman tersebut mengakibatkan 478 orang syahid dan ratusan orang terluka.
Berkatlioglu menjelaskan, tanda-tanda amunisi yang sampai di rumah sakit serta suara dan kekuatan ledakannya menunjukkan kemungkinan disebabkan oleh bom “MK-84”. Bom itu berbobot dua ribu pon (910 kilogram) yang dilengkapi dengan “amunisi serangan langsung gabungan”, dan bukan rudal. Dia menyatakan, dengan peralatan ini bom tersebut diubah menjadi amunisi berpemandu presisi.
Kekuatan Penghancur yang Dahsyat
Bom tersebut mengandung sekitar 430 kilogram bahan peledak. Berktelioglu mengatakan, amunisi tersebut bisa sangat merusak jika mencapai sasarannya pada sudut yang tepat.
Ia mencontohkan, amunisi tersebut dapat diisi dengan berbagai jenis bahan peledak untuk meningkatkan efektivitasnya, dan bom MK-84 mengandung HMX dan memiliki efek tembus yang dapat dengan mudah menghancurkan suatu bangunan.
“Kemungkinan lain adalah bom penghancur bunker BLU-109, yang keduanya ada dalam inventaris tentara Israel,” katanya, dikutip Anadolu, Rabu (19/10/2023).
Kementerian Kesehatan di Gaza menyatakan, jumlah korban jiwa akibat pembantaian Israel yang menyasar Rumah Sakit Baptis pada Selasa malam mencapai 471 orang, 28 di antaranya dalam kondisi kritis.
Pengeboman rumah sakit tersebut memicu kecaman keras di banyak ibu kota, dengan tuduhan dari komunitas internasional atas kolusi dengan Israel, dan seruan perlunya memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina.