Spirit of Aqsa, Palestina- Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan, pemboman zionis Israel terhadap Rumah Sakit Baptis di Kota Gaza merupakan sebuah tragedi besar dan kejahatan perang keji yang tidak dapat ditoleransi. Dia meminta penjajah Israel menghentikan serangan militer ke Jalur Gaza.
“Agresi terhadap rakyat kami harus dihentikan. Pemerintah pendudukan (zionis Israel) telah melewati semua garis merah, dan kami tidak akan membiarkannya lepas dari tanggung jawab dan hukuman,” tegas Abbas dalam siaran pers, dikutip Al Jazeera, Rabu (18/10).
Dia memutuskan untuk mempersingkat kunjungannya ke Yordania dan kembali ke Tanah Air. Dia juga setuju “bersama saudara-saudara di Yordania dan Mesir untuk membatalkan pertemuan puncak yang dijadwalkan hari ini di Amman dengan Presiden (AS Joe) Biden.”
Dia menekankan, agresi terhadap “rakyat kami harus dihentikan,” menyerukan komunitas internasional untuk meminta pertanggungjawaban zionis Israel dan “memberikan perlindungan internasional bagi rakyat kami.”
“Kami tidak akan membiarkan bencana baru terjadi di abad ke-21, dan kami tidak akan menerima warga kami menjadi pengungsi lagi. Masyarakat kami akan tetap teguh di tanah air mereka dan kami tidak akan pergi, apa pun pengorbanannya,” ujarnya.
Dia berjanji melakukan apapun yang diperlukan untuk menghentikan pertumpahan darah di Gaza dan Tepi Barat, menekankan bahwa “pembicaraan apa pun selain menghentikan perang ini tidak akan pernah diterima oleh siapa pun,” dan bahwa “Dewan Keamanan harus memikul tanggung jawabnya dan mengambil inisiatif untuk menghentikan pertumpahan darah di Jalur Gaza dan Tepi Barat. mengeluarkan resolusi untuk mengutuk kejahatan ini dan segera menghentikan agresi.” .