Hamas pada Kamis menyerahkan tentara Israel Agam Berger kepada Palang Merah di Kamp Jabalia, Gaza Utara, sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata dengan Israel.
Anggota Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengawal Berger yang mengenakan seragam militer ke sebuah panggung di tengah kamp, dikelilingi puluhan pejuang bersenjata, sebelum menyerahkannya kepada tim Palang Merah.
Seorang pejabat Hamas mengatakan kepada AFP bahwa Palang Merah telah “menandatangani dokumen penerimaan tawanan dan memastikan kondisinya dalam keadaan baik.”
Ia juga menjelaskan bahwa pejuang Al-Qassam memberikan Berger hadiah simbolis dan sertifikat pembebasan.
Sementara itu, kelompok Jihad Islam Palestina dijadwalkan menyerahkan dua tawanan lainnya, Arbel Yudah dan Gadi Moses, di Khan Younis, Gaza Selatan.
Juru bicara Brigade Al-Quds, Abu Hamza, menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kelompoknya telah “menyelesaikan prosedur penyerahan” kedua sandera tersebut.
“Mereka akan dibebaskan hari ini sebagai bagian dari kelompok ketiga dalam tahap pertama perjanjian ‘Thufan Al-Aqsha’,” tambahnya.
Brigade Al-Quds pada Kamis pagi merilis video yang menampilkan Yudah dan Moses, di mana keduanya tampak saling berpelukan dan tersenyum di lokasi yang tidak diketahui.
Kelompok ini mendirikan sebuah panggung yang dijaga ketat oleh puluhan anggota pejuang bersenjata di dekat rumah pemimpin Hamas di Gaza, Yahya Sinwar, yang telah dibunuh oleh pasukan Israel.
Kawasan Sekitar Rumah Sinwar
Sementara itu, TV Al-Aqsa melaporkan bahwa pejuang Brigade Al-Qassam mulai menyebar di Khan Younis, Gaza Selatan, sebagai persiapan untuk menyerahkan para tawanan Israel di sekitar rumah mantan pemimpin Hamas, Yahya Sinwar.
Gencatan senjata di Gaza mulai berlaku pada 19 Januari dan dijadwalkan berlangsung selama 42 hari dalam tahap pertama, dengan negosiasi lanjutan untuk tahap kedua.
Gencatan senjata ini bertujuan untuk mengakhiri perang paling berdarah dan menghancurkan yang pernah terjadi antara Israel dan Hamas.
Tawanan Israel yang akan dibebaskan termasuk Arbel Yudah (29), Agam Berger (20) yang ditawan bersama empat tentara wanita lainnya yang telah dibebaskan pada Sabtu lalu, serta Gadi Moses (80).
Identitas warga Thailand yang akan dibebaskan belum diketahui.
30 Tawanan dengan Hukuman Seumur Hidup
Di sisi lain, dari pihak Palestina, Israel dijadwalkan membebaskan 30 orang yang menjalani hukuman seumur hidup setelah dinyatakan bersalah atas serangan mematikan terhadap warga Israel.
Salah satu di antaranya adalah Zakaria Zubeidi, seorang pemimpin perlawanan sekaligus mantan sutradara teater yang terlibat dalam pelarian dramatis dari penjara pada 2021, sebelum akhirnya ditangkap kembali beberapa hari kemudian.