TEPI BARAT — Pasukan pendudukan Israel kembali melancarkan serangan militer ke sejumlah kota dan kamp pengungsi di Tepi Barat, Sabtu (1/11) dini hari. Aksi ini berlangsung bersamaan dengan meningkatnya perlawanan warga Palestina, termasuk ledakan bom rakitan yang menargetkan pasukan Israel saat menyerbu Kamp Askar Lama, di timur Kota Nablus.
Sumber-sumber lokal menyebutkan, pasukan Israel menyerbu kamp tersebut dengan menembakkan granat kejut dan menebar kepanikan di tengah permukiman padat penduduk. Aksi serupa juga terjadi di sejumlah wilayah lain, seperti di Kota Ya’bad (barat Jenin) dan Barqa (timur Ramallah), di mana tentara pendudukan melepaskan tembakan peluru tajam di tengah kota.
Di Kamp Nur Syams, sebelah timur Tulkarm, tentara Israel menembakkan granat penerangan ke arah permukiman warga di Jabal An-Nasr. Sementara itu, penggerebekan juga terjadi di Ya’bad dan Kamp Al-Far’ah (selatan Tubas), dengan pasukan yang mendobrak rumah-rumah warga dan menahan sejumlah orang.
Serangan brutal ini menambah panjang daftar pelanggaran yang dilakukan Israel di Tepi Barat sejak dimulainya agresi besar-besaran di Gaza. Dalam kurun setahun lebih, militer Israel dan kelompok pemukim ilegal menyebabkan sedikitnya 1.062 warga Palestina syahid dan melukai sekitar 10 ribu orang lainnya, sementara lebih dari 20 ribu warga (termasuk 1.600 anak-anak) ditangkap tanpa proses hukum yang jelas.
Gelombang Teror dari Pemukim Yahudi
Tidak hanya militer, kekerasan juga terus dilakukan para pemukim Yahudi di bawah perlindungan pasukan Israel. Pada Jumat (31/10), pemukim menyerang tiga kota Palestina di bagian utara Tepi Barat, melanjutkan rangkaian serangan yang terus meningkat sejak genosida di Gaza dimulai lebih dari dua tahun lalu.
Di Kota Huwwara, selatan Nablus, sekelompok pemukim menyerang rumah warga bernama Abdul Hakim Amer Diq di kawasan Ras Zaid. Warga sekitar segera turun ke jalan menghadang mereka. Di desa tetangga, Beita, para pemukim menyerbu rumah-rumah di kawasan Adh-Dhahrah, melempari dengan batu dan merusak kendaraan warga.
Sementara itu di Beit Lid, timur Tulkarm, pemukim membakar satu mobil dan traktor setelah memasuki pinggiran kota. Ketika warga mencoba melawan, tentara Israel datang bukan untuk menegakkan hukum, melainkan melindungi para pelaku serangan.
Rampasan Tanah untuk Jalan Pemukim
Dalam waktu yang sama, otoritas Israel merampas sekitar 6 dunam (sekitar 6.000 meter persegi) tanah milik warga Palestina di kota Anata, timur laut Al-Quds, untuk membuka jalan baru menuju kawasan pemukiman.
Menurut keterangan dari Otoritas Palestina untuk Perlawanan Tembok dan Permukiman, Israel juga mengeluarkan perintah militer lain—bernomor T/65/25—yang menyita tambahan 5 dunam dan 856 meter persegi tanah di kawasan yang sama. Jalan baru itu akan menghubungkan permukiman ilegal Neve Prat dengan Jalan 437, semata-mata untuk memperlancar mobilitas para pemukim.
Dalam dua tahun terakhir, kelompok pemukim telah melakukan lebih dari 7.100 serangan terhadap warga dan harta benda Palestina di Tepi Barat. Serangan-serangan itu menyebabkan 33 warga Palestina syahid, mengusir 33 komunitas Badui, dan memicu pembangunan 114 pos pemukiman baru, sebagaimana tercatat dalam laporan otoritas resmi Palestina.










