Puluhan pemukim Israel kembali meneror Masjid Al-Aqsa. Mereka menyerbu dari Gerbang Maroko (Al-Magharibah) sambil melaksanakan ritual Talmud di bagian timur masjid yang menjadi simbol perlawanan umat Islam di seluruh dunia. Semua ini dilakukan di bawah penjagaan ketat polisi Israel.
Tak cukup hanya di Al-Aqsa, polisi Israel juga menyerbu wilayah Silwan, selatan Al-Aqsa. Bersama petugas balai kota pendudukan, mereka melakukan patroli provokatif, menebar ketakutan di gang-gang sempit dan jalan permukiman warga.
Sementara itu, di pos militer Jaba’ dan Qalandiya, tentara Israel menghentikan kendaraan warga Palestina, memeriksa identitas satu per satu, menahan mereka berjam-jam, dan menimbulkan antrean panjang yang menghalangi ribuan orang menuju tempat kerja.
Penjajahan dan blokade ini bukan hal baru. Sejak 7 Oktober 2023, otoritas Israel memperketat cengkeraman di Al-Quds dengan puluhan pos pemeriksaan di pintu masuk desa dan kota, serta melarang warga Tepi Barat masuk dan beribadah di Al-Aqsa.
Hari ini, wajah Al-Quds kembali menyimpan luka. Jamaah dicegah, masjid dinodai, dan Silwan diguncang ketakutan — semua terjadi di bawah mata dunia yang terus bungkam.