Spirit of Aqsa, Gaza Ribuan warga Palestina di Gaza menggelar aksi demontrasi menolak rencana aneksasi Israel terhadap wilayah Tepi Barat pada Rabu (1/7). Aksi itu digelar setelah tokoh nasional dan tokoh Islam menggelar konferensi nasional untuk menghadapi aneksasi, beberapa hari lalu di kota Gaza.

Sejumlah pimpinan faksi Palestina tampak berada di bagian depan pawai rakyat, yang dimulai dari persimpangan jalan al-Shina’ah, Gaza barat. Para peserta aksi mengibarkan bendera Palestina, dan spanduk mengutuk aneksasi Israel, mereka menegaskan bahwa bangsa Palestina bersatu menghadapi konspirasi Israel.

Anggota biro politik Front Demokratik, Nasher Abu Nasher, dalam orasinya mewakili kekuatan nasional dan Islam menegaskan, “Bangsa Palestina mampu mengukir masa depannya, lewat persatuan nasional, dan menegaskan hak kepulangan pengungsi, serta membangun negara berdaulat Palestina dengan ibukota Al-Quds,” ucap dia.

Abu Nasher berharap supaya pergerakan bersatu dalam pawai ini menjadi awal kerja bersama, untuk menghadapi konspirasi Israel, terutama aneksasi wilayah Tepi Barat.

Tokoh Front Demokratik ini meminta agar perselisihan internal dihentikan, dan kembali bersatu untuk kebangkitan nasional menghadapi aneksasi Israel dukungan Amerika. Aneksasi mengancam eksistensi bangsa Palestina, dan memberikan kesempatan luas untuk melakukan Intifadah terbaru secara menyeluruh.

Abu Nasher menegaskan pentingnya merealisir persatuan nasional dan sistem politik Palestina, yang tercerai berai oleh perpecahan, dan sangat tidak logis menghadapi aneksasi Israel sementara kita terpecah.

Langkah yang dilakukan pimpinan otoritas Palestina mengakhiri perundingan OSLO patut mendapat apresiasi, dan langkah yang benar, sehingga tinggal menyempurnakan semua keputusan dewan nasional Palestina.

Abu Nasher menyerukan untuk memulai dialog cepat dan serius untuk merealisir keputusan nasional, dan membangun strategi perjuangan menghadapi aneksasi, dan mengokohkan bangsa Palestina, menghentikan eksodus para pemuda, dan menyediakan kebutuhan para petani, terutama di kawasan yang berdekatan dengan permukiman zionis, maupun yang terancam disita penjajah.

Permohonan juga disampaikan kepada segenap negara Arab untuk menerjemahkan hasil KTT Arab, untuk tidak melakukan normalisasi dengan penjajah, dan komitmen menjamin jaring pengaman Arab, seperti dilansir Quds Press.

Seruan juga disampaikan kepada pimpinan otoritas untuk terus menggabungkan Palestina ke semua forum internasional, guna menyeret pimpinan Israel sebagai penjahat perang ke pengadilan pidana internasional, atas kejahatannya terhadap hak bangsa Palestina. (Admin/Palinfo)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here