Media-media Israel melaporkan, Senin (15/12), seorang Pemukim Yahudi ditembak oleh tentara Israel di sebuah stasiun pengisian bahan bakar di kawasan Kdumim, antara Qalqilya dan Nablus, wilayah Tepi Barat. Penembakan terjadi setelah tentara mencurigai pemukim itu sebagai warga Palestina yang diduga hendak melakukan serangan penusukan.
Namun, belakangan terungkap bahwa korban bukan warga Palestina, melainkan seorang pemukim Israel. Radio Israel mengonfirmasi tidak ada percobaan penusukan di lokasi tersebut, dan menyebut penembakan itu sebagai kesalahan fatal aparat yang mengakibatkan korban mengalami luka berat.
Saluran televisi Israel Channel 14 melaporkan, korban adalah seorang remaja Yahudi dengan gangguan kejiwaan. Ia disebut sempat mengacungkan pisau ke arah pasukan militer yang berada di lokasi, yang kemudian memicu respons tembakan dari tentara.
Layanan ambulans Israel menyatakan korban telah dilarikan ke salah satu rumah sakit Israel dalam kondisi kritis.
Insiden ini terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dan operasi militer Israel di Tepi Barat sejak 7 Oktober 2023. Berdasarkan data resmi Palestina, rangkaian serangan tentara Israel dan pemukim telah menyebabkan sedikitnya 1.094 warga Palestina Syahid, sekitar 11.000 lainnya terluka, serta lebih dari 21.000 orang ditangkap.
Peristiwa salah sasaran ini menambah daftar panjang kekerasan dan kekacauan prosedur keamanan di wilayah pendudukan, yang terus memakan korban di tengah situasi yang kian tidak terkendali.
Sumber: Al Jazeera









