Spirit of Aqsa- Puluhan warga Palestina syahid dan terluka akibat serangan Israel di berbagai wilayah Gaza pada Kamis (27/6/2024).

Empat warga Palestina syahid dan beberapa lainnya terluka akibat serangan tentara Israel di tenda pengungsi di daerah pesisir Mawasi, Rafah, Jalur Gaza Selatan. Saksi mata melaporkan, kendaraan militer Israel maju secara terbatas di wilayah Shakush di Mawasi, melepaskan tembakan ke tenda pengungsi, kemudian mundur.

Dalam serangan lainnya, tiga anggota tim penyelamat syahid dan beberapa lainnya terluka akibat serangan langsung pesawat Israel di Gaza Tengah. Rumah Sakit Al-Awda di Kamp Nuseirat mengonfirmasi menerima tiga jenazah dan 12 orang terluka akibat serangan terhadap pos penyelamat di kamp tersebut.

Seorang warga Palestina syahid dan beberapa lainnya terluka, termasuk empat anak-anak, dalam serangan Israel di sebuah apartemen di distrik Tuffah, Gaza Timur. Serangan juga melukai beberapa pengungsi Palestina di dekat Sekolah Al-Khansa, Khan Younis Timur, yang dihantam serangan hebat Israel.

Di sisi lain, Al Jazeera melaporkan, satu warga Palestina syahid dan beberapa lainnya terluka, termasuk empat anak, akibat serangan udara Israel yang menargetkan sebuah apartemen di Hayy At-Tuffah, timur Kota Gaza.

Al Jazeera juga melaporkan, sejumlah pengungsi Palestina terluka dalam serangan Israel di dekat Sekolah Khansa, timur Khan Younis. Para pengungsi menceritakan kondisi panik yang terjadi akibat serangan udara Israel di sekolah tersebut.

18 Ambulans Tidak Beroperasi

Sementara itu, Bulan Sabit Merah Palestina mengumumkan, 18 ambulans di Jalur Gaza berhenti beroperasi karena kehabisan bahan bakar, yang mencakup 36% dari armada ambulans mereka.

Organisasi tersebut menyebutkan belum menerima jatah bensin harian dari UNRWA selama sekitar delapan hari. Jatah tersebut hanya mencakup 6% dari kapasitas operasional ambulans, karena Israel melarang masuknya bahan bakar ke Gaza.

Sebelum penghentian pengiriman bensin, jumlah bensin yang diterima hanya mencakup 3% dari kebutuhan harian ambulans.

Situasi ini terjadi di tengah memburuknya kondisi kemanusiaan di seluruh Gaza akibat perang Israel yang berlangsung lebih dari delapan bulan, serta penghentian banyak bantuan kemanusiaan setelah Israel mengumumkan kontrolnya atas perbatasan Rafah.

Sejak 7 Mei, Israel telah menguasai perbatasan Rafah meskipun ada peringatan internasional tentang dampaknya. Hal ini memperburuk kondisi kemanusiaan karena kekurangan bahan bakar, perlengkapan medis, dan bantuan.

Militer Israel juga telah menonaktifkan sebagian besar rumah sakit di Gaza setelah menyerbu dan menghancurkan bagian-bagian luas dari rumah sakit tersebut. Kementerian Kesehatan Palestina telah mengeluarkan seruan mendesak untuk menyelamatkan sistem medis yang kewalahan dengan jumlah besar korban luka.

Hingga Kamis, perang yang didukung Amerika Serikat sejak 7 Oktober telah menyebabkan lebih dari 124.000 warga Palestina syahid dan terluka, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak dan wanita. Lebih dari 10.000 orang hilang di tengah kehancuran besar dan kelaparan yang telah merenggut nyawa puluhan anak-anak.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here