Pemerintah Prancis menegaskan komitmennya untuk tetap menggelar konferensi internasional mengenai Palestina, meskipun jadwal yang semula direncanakan pada 17–20 Juni terpaksa ditunda akibat eskalasi konflik antara Israel dan Iran.

Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Prancis, Jean-Noël Barrot, dalam konferensi pers pada Kamis (19/6). Ia menyatakan bahwa Prancis sangat prihatin terhadap situasi di Timur Tengah, terutama di tengah berlanjutnya agresi militer Israel di Gaza serta ketegangan yang meningkat dengan Iran.

Barrot menegaskan bahwa posisi negaranya jelas: “Perdamaian dan keamanan untuk semua pihak.”

Ia menjelaskan bahwa pendirian ini didasarkan pada penolakan terhadap pendudukan Israel atas Gaza dan Tepi Barat, penolakan terhadap penahanan sandera Israel oleh Hamas, serta penolakan atas blokade bantuan kemanusiaan ke Gaza yang dilakukan Israel.

Meskipun konferensi ditunda karena alasan logistik dan keamanan, Barrot menekankan bahwa Prancis tetap bertekad untuk melanjutkan agenda besar ini bersama Perserikatan Bangsa-Bangsa, demi mengupayakan solusi dua negara sebagai jalan damai jangka panjang.

Konferensi Palestina Ditunda, Tapi Tidak Dibatalkan

Konferensi internasional mengenai Palestina tersebut sebelumnya dijadwalkan berlangsung di Markas Besar PBB di New York dengan kepemimpinan bersama Prancis dan Arab Saudi, serta dihadiri oleh berbagai tokoh dan pemimpin dunia.

Agenda utama konferensi meliputi pembahasan situasi darurat di Gaza, dorongan serius terhadap solusi dua negara, dan mendorong negara-negara dunia untuk mengakui kedaulatan negara Palestina.

Namun, rencana itu terganggu setelah pada 13 Juni, Israel melancarkan serangan besar-besaran ke wilayah Iran, menargetkan gedung-gedung sipil, fasilitas nuklir, dan markas rudal, serta melakukan pembunuhan terhadap ilmuwan dan komandan militer Iran, semuanya dengan dukungan diam-diam dari Amerika Serikat.

Sebagai balasan, pada malam harinya, Iran meluncurkan gelombang serangan rudal balistik dan drone, yang mengakibatkan kerusakan besar dan korban jiwa, menurut keterangan dari Kantor Pers Pemerintah Israel.

Meskipun ditunda, sumber diplomatik menyebut bahwa konferensi ini tidak dibatalkan, dan upaya diplomasi internasional untuk menghentikan agresi serta mewujudkan solusi permanen bagi rakyat Palestina akan terus digulirkan.

Sumber: Kementerian Luar Negeri Prancis

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here