Spirit of Aqsa, Palestina- Pakar militer dan strategi, Jenderal Faiyaz Al-Duwairy, menegaskan, dua video yang disiarkan oleh faksi-faksi pejuang Palestina di Jalur Gaza pada Selasa (9/1) dan Rabu (10/1) mencerminkan situasi lapangan dan pertempuran setelah penarikan Israel dari bagian utara Gaza.

Brigade Al-Qassam pada Rabu menyiarkan video pertempuran para pejuang dengan pasukan Israel di utara Gaza. Al-Qassam juga menyiarkan pada Selasa adegan pertempuran dengan pasukan Israel di selatan lingkungan Zaitun di Kota Gaza.

Al-Duwairy mengatakan, kedua video tersebut merupakan peristiwa pasca penarikan Israel dari wilayah utara, dan membuktikan bahwa pejuang Palestina tidak hanya ada, tetapi juga makin leluasa dalam memilih sasaran dan bergerak, karena tidak ada kepadatan pasukan pendudukan dan tidak ada serangan selama 24 jam.

Dia menambahkan, “setelah 96 hari serangan Israel, para pejuang masih keluar dari terowongan, dari reruntuhan dan kehancuran.”

Terkait dengan apakah rencana Israel terkait infiltrasi, penempatan, dan penargetan berhasil, ahli militer tersebut berbicara dari sudut pandang militer yang menyatakan bahwa pendudukan tidak mencapai kemenangan apa pun dalam perangnya di Jalur Gaza, kecuali pembunuhan dan kerusakan besar yang ditinggalkannya.

Dari sudut pandang ahli militer, ada data yang memaksa tentara Israel untuk menarik diri dari beberapa wilayah di Gaza. Pertama, mereka mencapai tujuannya dalam menghancurkan kehidupan di wilayah utara Gaza. Kedua, mereka percaya telah berhasil melemahkan perlawanan Palestina, ditambah dengan tekanan internal dan desersi di Dewan Perang Israel dan tekanan Amerika.

Namun, Israel masih belum puas dengan kehancuran, terutama di daerah seperti Deir Al-Balah, Khan Yunis, dan Rafah. Teroris Israel terus bermain-main untuk mencapai tujuannya dalam menghancurkan wilayah Palestina lainnya di Gaza.

Dia juga menyoroti bahwa Israel telah melakukan penarikan dari daerah seperti At-Tuffah, Jabalia, dan Jabal Ar-Rais di utara Jalur Gaza, dan “apa yang akan terjadi selanjutnya akan menjadi operasi penyisipan untuk menyelesaikan tugas, karena dia percaya adanya pejuang dari perlawanan atau terowongan atau tahanan, tetapi setiap kali dia terjebak dalam perangkap Al-Qassam.”

Menurut Al-Duwairy, data yang sama yang memaksa pendudukan untuk menarik pasukannya dari utara Gaza akan memaksa mereka untuk menariknya dari tengah dan selatan Gaza.

Dia juga memprediksi bahwa pendudukan akan gagal dalam operasi-operasi saat ini atau yang disebut operasi bedah, dan dia mengatakan “operasi-operasi subversif akan gagal.”

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here