Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa Jalur Gaza adalah wilayah tempat tinggal dua juta orang yang hidup dalam kepungan, dan tidak bisa diperlakukan seolah-olah hanya sebuah proyek properti. Pernyataan ini disampaikan Macron saat kunjungan ke Mesir, merespons pernyataan mantan Presiden AS Donald Trump yang sebelumnya menyebut Gaza sebagai peluang pengembangan lahan.

“Ketika kita berbicara tentang Gaza, kita sedang berbicara tentang dua juta orang yang terkepung, setelah berbulan-bulan mengalami pemboman dan perang,” kata Macron dari Kota Al-Arish, Mesir, yang berada dekat dengan perbatasan Gaza.

Macron menolak pendekatan Trump yang menyamakan Gaza dengan proyek investasi. “Kita tidak bisa menghapus sejarah dan geografi. Jika ini hanya soal properti atau perebutan lahan, perang ini tidak akan pernah terjadi,” ujarnya.

Trump dalam pernyataan sebelumnya menyebut dirinya akan memiliki wilayah Gaza dan menggambarkannya sebagai “proyek properti luar biasa” untuk masa depan. Ia menyarankan pembangunan kawasan hunian yang aman di luar zona konflik, sambil mengklaim kendali atas wilayah tersebut.

Dalam kunjungan ke Al-Arish — kota yang menjadi jalur utama bantuan ke Gaza — Macron dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mengunjungi para korban luka dari Gaza yang sedang dirawat di rumah sakit setempat. Kepala unit gawat darurat, dr. Mahmoud Mohammed al-Sha’ir, mengatakan rumah sakit telah menerima sekitar 1.200 pasien sejak perang dimulai pada Oktober 2023.

Sehari sebelumnya, Macron, Sisi, dan Raja Yordania Abdullah II menyerukan gencatan senjata segera dan membahas upaya kemanusiaan untuk meringankan penderitaan warga Gaza, yang kini mencapai 2,4 juta jiwa. Mayoritas dari mereka telah mengungsi setidaknya satu kali selama agresi Israel berlangsung.

Dalam pernyataan bersama, beberapa lembaga PBB menyoroti kondisi kemanusiaan yang memburuk di Gaza. Warga terus dibombardir dan dilanda kelaparan, sementara bantuan berupa makanan, obat-obatan, bahan bakar, dan perlengkapan darurat masih tertahan di titik perbatasan karena blokade Israel.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here