— Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) mengeluarkan pernyataan resmi yang mengecam keras mekanisme distribusi bantuan yang diterapkan oleh pendudukan Israel di Jalur Gaza. Dalam pernyataannya, Hamas menyebut bahwa ribuan warga yang terpaksa berbondong-bondong ke lokasi distribusi bantuan telah menjadi sasaran tembakan langsung, memperjelas bahwa skema tersebut gagal total dan justru menjadi jebakan yang membahayakan nyawa warga sipil.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa mekanisme ini telah dimanfaatkan Israel sebagai alat untuk memberlakukan kendali keamanan atas Gaza dengan kedok penyaluran bantuan, sambil mengesampingkan peran PBB dan lembaga-lembaga kemanusiaan internasional.

Hamas menyebut tindakan ini sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional.

“Yang disebut sebagai ‘lokasi distribusi aman’ di zona penyangga hanyalah model koersif dari koridor kemanusiaan yang menjebak,” tulis Hamas dalam pernyataannya.

“Ini adalah upaya sistematis untuk merendahkan martabat warga dan menjadikan bantuan sebagai alat pemerasan, di tengah blokade yang terus berlanjut dan hambatan terhadap masuknya bantuan melalui jalur resmi.”

Hamas menyerukan kepada komunitas internasional, Perserikatan Bangsa-Bangsa, serta negara-negara Arab dan Islam untuk segera bertindak menghentikan skema berbahaya ini.

Mereka juga mendesak tekanan terhadap Israel agar membuka jalur penyeberangan dan mengizinkan distribusi bantuan melalui saluran PBB dan organisasi kemanusiaan yang diakui dunia.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here