Spirit of Aqsa, Palestina- Rakyat Gaza tidak sendirian. Itulah yang tergambar pada hari kedelapan Taufan Al-Aqsa. Mayarakat muslim di seluruh dunia turun jalan untuk menyuarakan solidaritas untuk Palestina. Mulai dari Qatar, Kuwait, Yordania, bahkan negara-negara minoritas muslim seperti Jepang dan Australia. Mereka menggelar aksi bela perjuangan bangsa Palestina dalam mempertahankan kesucian Masjid Al-Aqsa dan memperjuangkan hak kemerdekaan mereka.
Umat Islam di Indonesia juga demikian. Setelah aksi bela Palestina digelar pada Rabu (11/10) di depan Kedubes Amerika Serikat, Jakarta Pusat, umat Islam kembali akan menggelar Aksi Bela Aqsa di Lapangan Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Pusat pada Ahad (15/10). Berbagai kota juga telah menggelar aksi bela Palestina untuk menunjukkan keberpihakan.
Mesir, sebagai negara yang bertetanggan langsung dengan Gaza, sudah menunjukkan solidaritas dengan mengirim bantuan kemanusian. Yordania juga sudah mengonfirmasi akan mengirim bantuan. Pesawat bantuan kemanusiaan Turki mendarat di Mesir dan masuk ke Gaza.
Hari ini, Sabtu (14/10), menerbitkan berita berjudul “Hati dan darah kami ada di Gaza, sebuah kegiatan bantuan yang populer di Mesir untuk mendukung Jalur Gaza”.
Banyak organisasi masyarakat sipil Mesir yang bergerak di bawah pengawasan pemerintah untuk mengatur kegiatan bantuan guna mendukung Jalur Gaza. Kegiatan organisasi masyarakat sipil bervariasi dalam banyak hal, termasuk mengumpulkan materi, barang dan sumbangan medis, donor darah, dan mempersiapkan konvoi makanan dalam jumlah besar.
Mereka telah melakukan lebih dulu di tengah tingginya permintaan masyarakat muslim agar perbatasan Mesir-Gaza dibuka atau mengizinkan bantuan kemanusiaan memasuki Gaza.
Syekh Al-Azhar di Mesir mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan bahwa “mendukung warga sipil Palestina yang tidak bersalah melalui jalur resmi adalah kewajiban agama dan hukum, dan kewajiban moral dan kemanusiaan, dan bahwa sejarah tidak akan baik terhadap mereka yang mengabaikan tugas ini.”