Di antara semua sirah dan riwayat tentang kelahiran Nabi Muhammad, ada satu riwayat yang tidak boleh terlewatkan bagi siapa saja yang ingin mengambil ibrah dari kelahiran beliau. Sebuah riwayat dalam Kitab Arbain Tajiyah yang disusun oleh Syekh Dr. Tajuddin Al-Abbasy, hadith ke-8:
عَنِ الْعِرْبَاضِ بْنِ سَارِيَةَ السُّلَمِيِّ ـــ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ـــ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ ﷺ يَقُولُ: “إِنِّي عِنْدَ اللهِ فِي أُمِّ الْكِتَابِ لَخَاتَمُ النَّبِيِّينَ، وَإِنَّ آدَمَ لَمُنْجَدِلٌ فِي طِينَتِهِ، وَسَأُنَبِّئُكُمْ بِتَأْوِيلِ ذَلِكَ، دَعْوَةِ أَبِي إِبْرَاهِيمَ وَبِشَارَةِ عِيسَى قَوْمَهُ، وَرُؤْيَا أُمِّي الَّتِي رَأَتْ أَنَّهُ خَرَجَ مِنْهَا نُورٌ أَضَاءَتْ لَهُ قُصُورُ الشَّامِ، وَكَذَلِكَ تَرَى أُمَّهَاتُ النَّبِيِّينَ صَلَوَاتُ اللهِ عَلَيْهِمْ.
Artinya : Dari Al ‘Irbadl bin Sariyah -radhiyallahu ‘anhu- berkata: saya telah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda: “Aku sejak di Lauhil Mahfudz tertulis sebagai penutup para Nabi, saat Adam -alaihissalam- sungguh masih berupa tanah liat, dan aku akan menceritakan kepada kalian tanda nubuat itu;
1) doa ayahku Ibrahim -alaihissalam-,
2) berita gembira Isa -alaihissalam- kepada kaumnya, dan
3) penampakan diriku yang pernah dimimpikan oleh ibuku, bahwasanya keluar darinya (saat melahirkanku) cahaya yang dengannya bercahayalah istana-istana Syam. Demikian juga mimpi ibu-ibu para Nabi shalawatullahi ‘alaihim.”
*) Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnadnya no. 17163, shahih li ghairih selain redaksi “ وَكَذَلِكَ تَرَى أُمَّهَاتُ النَّبِيِّينَ
Tiga Nubuat Nabi Muhammad saw yang beliau sebutkan di atas, semuanya berkaitan erat dengan Palestina. Bahkan tidaklah ada Yahudi dan Nasrani membela Zionis kecuali karena mengingkari tiga nubuat agung ini.
As-Sindi -rahimahullah- menjelaskan tentang dua nubuat:
Pertama, DOA IBRAHIM as adalah yang disebut di firman Allah ﷻ QS. Al-Baqarah:129 :
(رَبَّنَا وَابْعَثْ فِيهِمْ رَسُولًا مِنْهُمْ)
Artinya : Ya Tuhan kami, utuslah di tengah mereka seorang rasul dari kalangan mereka sendiri,
Kedua, BERITA GEMBIRA ISA as adalah yang disebut di firman Allah ﷻ QS. Ash-Shaf ayat 6 :
(وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ)
dan memberi kabar gembira dengan seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).
APA KAITANNYA DENGAN PALESTINA DAN PERLAWANAN TERHADAP ZIONIS??
Ibrahim as dan Isa as adalah nabi Allah swt yang agung. Keduanya punya ikatan kuat dengan Baitul Maqdis. Nabi Ibrahim as hijrah kesana, Nabi Isa as lahir dan berdakwah disana.
Kejahatan Zionisme di Palestina dilandaskan keyakinan bahwa anak keturunan Ibrahim as dari jalur Ishaq lah yang berhak berada di Baitul Maqdis sebagai rumah suci Tuhan untuk bangsa Tuhan yang terpilih.
Dukungan sebagian umat Kristiani juga dilandaskan pada keyakinan bahwa Nabi Isa as atau mereka sebut Yesus, diutus kepada bangsa terpilih ini untuk melanjutkan perjanjian dengan Tuhan. Hingga mereka mengenal Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, yang sama sekali tidak diakui oleh Yahudi.
Keyakinan Yahudi dan Kristen yang mendasari aksi dan dukungan Zionisme mendirikan penjajahan Israel ini memiliki satu titik kesepakatan dengan Aqidah Islam; yaitu bahwa keberhakan ilahiah atau mandat Tuhan Semesta Alam yang sah di Baitul Maqdis adalah hanya untuk utusan Tuhan yang sah dan memiliki nubuat serta umatnya.
Namun, titik perbedaan bahkan titik tengkarnya adalah pada jawaban dari pertanyaan: “Siapa umat utusan Tuhan yang sah, yang melanjutkan Ibrahim as dan Musa as saat ini?”
Karena Yahudi mengingkari kerasulan Nabi Isa as dan Nabi Muhammad saw, jawaban mereka adalah: “Yahudi sebagai umat Musa lah yang berhak di Baitul Maqdis (atau mereka menyebutnya Bait Suci/Beit Hamikdash)”
Sedangkan kita sebagai umat Nabi Muhammad saw yang beriman kepada nubuat beliau yang telah disampaikan oleh Nabi Ibrahim as, Nabi Musa as, Nabi Isa as dan lainnya, kita menjawab: “Kaum Muslimin sebagai umat Muhammad saw lah yang berhak di Baitul Maqdis”.
Kalau kita mau ilustrasikan, peperangan di Palestina hari ini pada hakekatnya adalah antara satu pasukan yang berteriak: “Muhammad adalah nabi Palsu, bukan pelanjut Musa, karena itu ummat Muhammad tidak berhak beribadah disini”, melawan pasukan yang bertahan dan berteriak: “Kami bersaksi bahwa Muhammad saw adalah utusan Allah, adalah Doa Ibrahim as, Pelanjut Musa as, Pelanjut Daud dan Sulaiman as, Kabar Gembira Isa as. Maka kamilah ummat Muhammad yang akan mempertahankan hak kenabian Rasulullah saw, nabi akhir zaman yang mulia ini.”
Pertanyaannya adalah sebagai ummat yang ber-syahadatain setiap shalat dan adzan, apakah anda masih bingung dan diam atau ragu? atau dengan mantap mengumandangkan: “Asyhadu Anna Muhammadar Rasulullah, dan membela perjuangan menjaga Al-Aqsha untuk umat Islam”???
Wallahu A’lam
Ridwan Hakim
Spirit of Aqsa