Spirit of Aqsa, Jakarta- Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI menilai, kekerasan di Palestina tidak akan pernah berhenti total selama zionis Israel terus menjajah Palestina. Dia lalu mengingatkan, Indonesia pernah mengalami penjajahan serupa.
Oleh karena itu, Indonesia sangat memahami apa yang sedang dialami dan berharap Bangsa Palestina berjuang sendiri merebut kemerdekaanya melalui perang kemerdekaan. Tidak ada yang bisa menerima penjajahan yang di dalamnya terdapat represi, kekerasan dan pelecehan nilai nilai kemanusiaan.
“Kebijakan penjajahan yang rasis dan penuh kebencian yang diterapkan terhadap mereka bahkan sebagian besar dari mereka telah diperlakukan seperti hidup dalam penjara terbuka selama lebih dari 25 tahun akibat dari kebijakan mengisolasi wilayah mereka,” kata kata Wakil Ketua BKSAP DPR RI, Sukamta, melalui keterangan resmi di Jakarta.
“Rasanya naif kalau orang membayangkan mereka akan menerima terus dan suatu saat tidak akan memberontak dengan kekerasan sebagai langkah terakhir mempertahankan eksistensi dan kehormatan mereka,” ujar Politisi Fraksi PKS ini.
Pemerintah Indonesia Harus Lebih Tegas terhadap Israel dan Maksimal Dukung Palestina
Sukamta mengimbau Pemerintah Indonesia untuk bisa mendorong Organisasi Konferensi Islam (OKI) lebih tegas terhadap Israel dan leblih maksimal mendukung Palestina. Mengingat, penjajahan yang terus menerus pasti akan memunculkan kekerasan dan pada gilirannya akan menjadi siklus yang melahirkan kekerasan baru.
“Maka perdamaian dan implementasi dua negara berdampingan secara berdaulat adalah solusi damai yang lebih abadi,” tegas Sukamta.
Tak hanya itu, sesuai amanah UUD 1945 untuk menghilangkan penjajahan di dunia. Sukamta mengusulkan agar Pemerintah Indonesia perlu menggalang lobi lebih luas ke negara-negara yang selama ini diam ataupun negara-negara pendukung Israel agar Israel menghentikan kejahatan terhadap rakyat Palestina.
“Dukungan negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris dan Jerman atas kejahatan Israel terhadap Palestina menjadikan Israel masih terus melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina.” jelasnya