Tentara Israel memerintahkan warga Kamp Noor Shams di utara Tepi Barat untuk segera mengosongkan kamp, di tengah eskalasi serangan dan penggerebekan terhadap kota-kota serta kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat. Tentara juga mengusir warga dari rumah mereka dan mengubah sejumlah bangunan menjadi barak militer.
Pada Rabu, dilaporkan bahwa seorang wanita Palestina, janinnya, dan seorang gadis dari Kamp Noor Shams gugur setelah ditembak oleh pasukan pendudukan Israel, yang terus menyerbu Kota Tulkarm dan kamp-kampnya selama 17 hari berturut-turut.
Sumber Al Jazeera melaporkan bahwa seorang warga Palestina dari kota Alaar gugur dalam bentrokan bersenjata di Kamp Noor Shams, sebelah timur Tulkarm. Sementara itu, Channel 13 Israel melaporkan seorang tentara dari Unit Maglan terluka dalam baku tembak di kamp tersebut.
Sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, hari ini mengumumkan telah menewaskan dan melukai sejumlah tentara Israel dalam penyergapan bersama dengan Saraya Al-Quds, sayap militer Jihad Islam, di Kamp Noor Shams, Kota Tulkarm.
Dalam pernyataannya, Batalion Tulkarm dari Brigade Al-Qassam menyebut bahwa mereka dan Saraya Al-Quds berhasil menjebak “pasukan infanteri musuh” di Distrik Al-Manshiyah, Kamp Noor Shams.
Mereka menegaskan bahwa sejumlah tentara Israel tewas dan terluka dalam serangan tersebut, meskipun belum ada tanggapan resmi dari militer Israel.
Pengusiran dan Penghancuran
Sumber Palestina melaporkan bahwa tentara pendudukan menggunakan pengeras suara untuk memerintahkan warga keluar dari kamp, sambil menembakkan peluru dan meledakkan sejumlah tempat di dalam kamp. Pasukan juga menggerebek rumah-rumah warga, menghancurkan fasilitas umum, mengusir penduduk, serta merebut beberapa rumah untuk dijadikan barak militer. Selain itu, warga dipaksa menjalani interogasi di tempat, dan sejumlah orang ditangkap.
Menurut Kantor Berita Palestina (Wafa), pasukan pendudukan menyebar di seluruh kamp dengan kendaraan militer dan patroli infanteri, sambil menembakkan peluru tajam dan granat kejut untuk menimbulkan ketakutan di kalangan warga.
Para pengungsi menggambarkan kondisi di kamp sebagai “sangat buruk dan mengenaskan.”
Banyak rumah dan toko hancur, jalanan dirusak, dan tentara Israel menyerbu rumah-rumah dengan brutal, menghancurkan isinya. Warga lansia diusir tanpa diizinkan membawa barang-barang penting, termasuk pakaian, sementara ponsel mereka disita.
Penangkapan di Jenin
Di Jenin, tempat operasi militer Israel telah berlangsung selama 23 hari berturut-turut, Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan bahwa dua warga terluka akibat tembakan tentara Israel di kamp tersebut. Pasukan pendudukan juga menangkap sejumlah warga Palestina, meratakan jalan, serta menutup beberapa ruas jalan dengan gundukan tanah, melarang warga bepergian hingga batas waktu yang belum ditentukan.
Tentara Israel juga menyerbu distrik timur Kota Jenin, menggerebek puluhan rumah, serta menghancurkan infrastruktur dan jaringan air serta listrik, menyebabkan pemadaman listrik di sebagian besar wilayah kota.
Sumber Palestina menyebut bahwa hingga saat ini, serangan militer Israel di Jenin dan sekitarnya telah menyebabkan gugurnya 25 warga Palestina.
Pengepungan dan Penangkapan di Tubas
Dalam perkembangan terbaru, sumber Al Jazeera melaporkan bahwa pasukan Israel mengirim tambahan pasukan ke Kota Tubas dan menutup beberapa akses utama kota tersebut.
Tentara Israel menangkap seorang warga Palestina dari rumahnya di Kota Aqaba, barat laut Tubas, setelah mengepung rumahnya. Pasukan Israel juga menyerbu Desa Tayasir di wilayah Tubas.
Menurut Kantor Berita Anadolu, dua warga Palestina ditangkap setelah rumah mereka dikepung di Aqaba, bersamaan dengan agresi Israel yang terus berlanjut di utara Tepi Barat.Sebelumnya, tentara Israel telah mundur dari Kamp Al-Far’a setelah melancarkan operasi militer selama 11 hari.
Serangan dan Pengusiran di Al-Far’a
Sumber Al Jazeera sebelumnya melaporkan bahwa pasukan pendudukan kembali menyerbu Kamp Al-Far’a, selatan Tubas, setelah sempat menarik diri pagi ini.Dalam operasi militernya di kamp tersebut, tentara Israel menghancurkan properti warga secara luas, menyebabkan lebih dari 60% penduduk kamp mengungsi.
Al Jazeera memperoleh rekaman eksklusif yang menunjukkan besarnya kerusakan pada infrastruktur dan jalan di kamp akibat serangan tersebut.
40 Ribu Pengungsi dari Tepi Barat Utara
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) melaporkan bahwa 40 ribu warga Palestina telah diusir secara paksa dari utara Tepi Barat.
Pejabat UNRWA di Tepi Barat, Abir Ismail, dalam wawancara dengan Al Jazeera Net, menyatakan bahwa lebih dari 3.500 keluarga pengungsi telah mengungsi dari Kamp Jenin, sementara lebih dari 2.000 keluarga juga telah diusir dari Kamp Tulkarm.
Ia menambahkan bahwa hingga 9 Februari, sekitar 1.500 warga telah mengungsi dari Kamp Al-Far’a. Selain itu, Kamp Noor Shams juga mengalami gelombang pengungsian setelah serangan Israel pada 9 Februari, dengan lebih dari 1.700 keluarga terpaksa meninggalkan kamp.
Ismail menegaskan bahwa tantangan utama saat ini adalah menyediakan tempat tinggal bagi para pengungsi, terutama di tengah musim dingin dengan suhu yang sangat rendah. Banyak dari mereka kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan, sehingga sulit untuk menyewa tempat tinggal. Mereka juga menghadapi kesulitan tambahan akibat pemadaman listrik dan pasokan air yang terbatas.
Menurutnya, beberapa keluarga terpaksa mengungsi ke rumah kerabat di desa dan kota terdekat, sementara ratusan lainnya harus tinggal di pusat penampungan yang disediakan pemerintah daerah dan dewan desa.
Sebagai tanggapan atas krisis ini, UNRWA telah menyediakan klinik keliling untuk memberikan layanan kesehatan bagi pengungsi di berbagai lokasi. Mereka juga menyediakan dukungan psikologis bagi anak-anak serta mengadakan kegiatan rekreasi di pusat penampungan. Selain itu, UNRWA bekerja sama dengan berbagai organisasi untuk menyalurkan bantuan makanan kepada para pengungsi.
Serangan Militer Israel di Tepi Barat
Pada 21 Januari lalu, tentara Israel melancarkan agresi militer ke utara Tepi Barat, dimulai dari Kota Jenin dan kampnya serta kota-kota sekitarnya. Serangan ini telah menyebabkan gugurnya 25 warga Palestina, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.
Serangan kemudian diperluas ke Kota Tulkarm pada 27 Januari, yang mengakibatkan gugurnya lima warga Palestina. Pada 2 Februari, Israel melancarkan operasi militer di Kota Tamun dan Kamp Al-Far’a di wilayah Tubas, sebelum akhirnya mundur dari Tamun setelah tujuh hari, dan dari Al-Far’a setelah 11 hari.
Pada Ahad dini hari, tentara Israel memperluas serangannya ke Kamp Noor Shams di timur Tulkarm, mengklaim telah menargetkan sejumlah “pengacau” serta menangkap beberapa orang.
Di kamp-kamp yang menjadi target serangan, terdengar suara ledakan dan tembakan yang terus berlanjut. Sementara itu, tentara Israel terus mengerahkan lebih banyak pasukan di tengah penghancuran besar-besaran, perataan jalan, dan gelombang pengungsian warga yang terus berlanjut ke desa-desa terdekat.
Sumber: Al Jazeera