Dua warga Palestina syahid dan beberapa lainnya terluka akibat serangan artileri Israel yang menargetkan warga di sekitar Taman Al-Qubbah, wilayah Syujaiyah, Gaza utara, pada Ahad (9/3/2025). Menurut dokter di Rumah Sakit Al-Ahli Al-Arabi, beberapa korban mengalami luka serius. Serangan ini terjadi di zona yang diklasifikasikan aman, di mana warga sedang memeriksa rumah mereka yang hancur.
Sementara itu, Israel mengumumkan akan segera menghentikan pasokan listrik ke Gaza. Menteri Energi dan Infrastruktur Israel, Eli Cohen, memerintahkan penghentian aliran listrik secara penuh ke wilayah tersebut.
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menanggapi keputusan itu dengan menyatakan bahwa Israel telah memutus listrik sejak awal agresinya pada Oktober 2023.
Dia menegaskan bahwa tindakan ini merupakan bagian dari kebijakan genosida Israel terhadap Gaza, dengan menggunakan strategi kelaparan sebagai senjata perang.
Hamas juga menyerukan penerapan keputusan KTT Arab yang menolak blokade Gaza dan kebijakan kelaparan terhadap penduduknya.
Juru bicara Perdana Menteri Israel, Omri Dostri, tidak menampik kemungkinan pemutusan total pasokan listrik dan air ke Gaza sebagai bentuk tekanan terhadap Hamas.
Pekan lalu, media Israel melaporkan bahwa Israel sedang bersiap untuk meningkatkan eskalasi terhadap Gaza, termasuk pemadaman listrik, penghentian pasokan air, pembunuhan target, pengusiran paksa warga Palestina dari Gaza utara ke selatan, serta melanjutkan perang.
Israel juga menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, meningkatkan kekhawatiran akan bencana kelaparan bagi warga Palestina.
Sumber: Al Jazeera