Spirit of Aqsa– Pelapor Khusus PBB untuk Hak atas Kesehatan, Tlaleng Mofokeng, menyatakan, pelapor PBB menyaksikan “kengerian genosida di Gaza” sejak 7 Oktober 2023.

Pernyataan ini disampaikan Mofokeng dalam konferensi pers bersama pelapor PBB lainnya pada Senin (16/9/2024), yang membahas situasi di Gaza dan wilayah Palestina yang diduduki. Konferensi ini diadakan dalam rangka sidang ke-57 Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, Swiss.

Mofokeng menjelaskan, Gaza telah mengalami genosida selama 11 bulan akibat pendudukan Israel. Dia menyoroti serangan terhadap rumah sakit dan tenaga medis yang mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya, serta penghancuran total infrastruktur kesehatan di Gaza.

Hanya 17 dari 36 rumah sakit di Gaza yang masih beroperasi, meskipun hanya sebagian. Israel terus melanggar hukum internasional dengan menyerang warga sipil, anak-anak, dan pekerja sektor kesehatan, tambah Mofokeng.

Sementara itu, Pelapor PBB untuk Tata Dunia, George Katrougalos, menyebut apa yang terjadi di wilayah Palestina sebagai “bencana terbuka bagi semua pihak.”

Katrougalos menegaskan bahwa bencana dan tragedi ini tidak hanya berdampak pada rakyat Palestina, tetapi juga terkait langsung dengan masa depan multilateralisme dan standar-standar PBB. Dia menyerukan pengakuan segera atas Negara Palestina dan meminta semua negara untuk menekan penghentian perang di Gaza.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here