Hujan deras yang mengguyur Gaza pada Selasa (hari ini) membanjiri tenda-tenda pengungsi di berbagai wilayah, memperburuk penderitaan warga.

Menurut jurnalis Al Jazeera, Mu’min Al-Sharafi, wilayah Mawasi di selatan Gaza mengalami malam yang sangat sulit bagi ratusan ribu pengungsi seiring dengan masuknya hari kedua cuaca buruk.

Ia melaporkan bahwa hujan deras turun pada dini hari dan membanjiri tenda-tenda rapuh di wilayah tersebut. Sebagian besar tenda ini tidak memenuhi standar hidup dasar, tidak mampu melindungi dari dingin, angin kencang, dan mudah tercerabut oleh badai.

Sharafi menambahkan bahwa keluarga-keluarga pengungsi tidak memiliki fasilitas memadai untuk melindungi anak-anak dan orang sakit. Para pengungsi di kawasan ini juga kekurangan alat pemanas dan pakaian hangat.

Ia menyebutkan sekitar 100 ribu tenda di Mawasi kini tidak lagi layak huni. Situasi serupa juga terjadi di wilayah tengah Gaza, khususnya di barat Deir Al-Balah, di mana kondisi semakin memburuk.

Lebih dari satu juta pengungsi di wilayah tengah dan selatan Gaza kini hidup dalam kondisi yang tragis. Banyak keluarga bergantung pada dapur-dapur amal untuk mendapatkan makanan, sementara bantuan kemanusiaan terhambat oleh pembatasan ketat Israel terhadap pasokan pangan.

Jurnalis lainnya, Muhammad Quraiqa, melaporkan bahwa situasi di Kota Gaza sangat sulit. Hujan deras telah merendam puluhan tenda, memengaruhi ribuan pengungsi. Rumah Sakit Al-Ahmadi menerima banyak pasien yang menderita akibat suhu dingin ekstrem dalam beberapa jam terakhir.

Seruan Darurat

Pertahanan Sipil Gaza melaporkan menerima ratusan panggilan darurat dari pengungsi yang tenda-tendanya terendam air hujan. Mereka meminta bantuan untuk menyelamatkan anak-anak mereka.

Namun, tim penyelamat hanya mampu mengevakuasi warga dari tempat penampungan yang rusak ke lokasi lain yang juga sering tidak layak huni. Akibatnya, para pengungsi terpaksa bertahan di tempat terbuka di bawah guyuran hujan dan udara dingin yang menusuk.

Pertahanan Sipil menyerukan kepada pihak-pihak yang mampu untuk membantu memindahkan pengungsi ke tempat yang lebih layak, terutama mereka yang berada di kamp-kamp di pusat Kota Gaza, Mawasi Khan Yunis, Rafah, dan barat Deir Al-Balah.

Sementara itu, Kantor Informasi Pemerintah Gaza melaporkan bahwa tujuh warga Palestina, termasuk lima anak-anak, telah meninggal dunia akibat dingin sejak awal musim dingin.

Sumber: Al Jazeera

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here